Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Properti Orang Terkaya Indonesia (II)

Kompas.com - 09/12/2019, 17:06 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Selain itu, dia juga tercatat memiliki hampir separuh dari total saham di perusahaan properti PT Metropolitan Kentjana.

Irwan Hidayat dan keluarga

Harta kekayaan bos Sido Muncul tersebut tercatat sebesar 1,1 miliar dollar AS ekuivalen Rp 15,4 triliun dan berada di peringkat ke-30.

Selain bergerak di bidang jamu, Irwan juga bergerak di bidang hospitalitas dengan mengakuisisi PT Hotel Candi Baru pada tahun 2002.

Perusahaan ini memiliki beberapa hotel yang tersebar di Semarang dan Yogyakarta seperti Hotel Tentrem dan Hotel Chanti.

Harry Tanoesoedibjo

Nama Harry Tanoesoedibjo masuk dalam jajaran orang terkaya Indonesia, tepatnya di peringkat ke-32 dengan kekayaan 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun.

Pengusaha ini juga bergabung di bisnis properti melalui MNC Land yang membangun resor di Bali dan Jawa Barat. Resor-resor ini nantinya akan dikelola oleh perusahaan Donald Trump. Di bidang perhotelan, perusahaan ini bakal membuka The Park Hyatt Hotel.

Adapun resor eksisting yang dikelola antara lain The Westin Resort Nusa Dua, Bali & Bali International Convention Centre di Nusa Dua, dan Lido Lake Resort.

Selain itu, MNC Land juga menggarap beberapa proyek residensial apartemen One East Penthouse & Residence Luxury Collection di Surabaya serta gedung perkantoran di Kebon Sirih.

Sjamsul Nursalim

Forbes mencatatkan namanya di peringkat ke-33 dengan total kekayaan mencapai 990 juta dollar AS atau Rp 13,87 triliun.

Sjamsul dan keluarganya juga tercatat bergerak di pengembangan properti, investasi properti, serta kepemilikan hotel melalui perusahaan Tuan Sing Holdings Limited.

Melansir Kontan, Tuan Sing dimiliki oleh keluarga Sjamsul Nursalim melalui William Nursalim dan Tan Enk Ee.

Keluarga Hamami

Pengusaha Achmad Hamami berpulang pada usia 90 tahun. Menurut Forbes, keluarga Hamami yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia ini memiliki kekayaan 660 juta dollar AS atau senilai Rp 9,2 triliun. Dengan capaian tersebut, Hamami berada di peringkat ke-46.

Keluarga Hamami memiliki imperium bisnis di bidang alat berat, nergi, ritel, teknologi, informasi, pembiayaan, hingga real estat.

Khusus di sektor real estat, Hamami beserta keluarga mendirikan perkantoran Gran Rubina dan Samira Residence melalui PT Triyasa Propertindo (Triyasa) yang berada di bawah naungan Grup MahaDasha.

Gran Rubina I atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Generali Tower at Gran Rubina Business Park adalah proyek perkantoran yang dibangun dengan tinggi 21 lantai. Gedung tersebut merupakan satu dari tiga bangunan yang berada di kompleks perkantoran Gran Rubina Business Park.

Di sektor perhotelan, perusahaan mengoperasikan beberapa hotel dan mal dengan mreka Sadira Plaza dan Fox Harrid Hotel.

Kemudian di bidang residensial, keluarga Hamami mengembangkan brand Samira. Merek tersebut merupakan proyek residensial dari PT Wiyasa Persada, bagian dari Triyasa Propertindo Group. Selain itu, Triyasa juga mengelola aset-aset properti milik PT Tiara Marga Trakindo (TMT).

Iwan Lukminto

Pengusaha Iwan Lukminto turut masuk dalam daftar ini dengan kekayaan mencapai 585 juta dollar AS atau Rp 8,19 triliun. Capaian ini membuat Iwan berhasil mencatatkan namanya di urutan ke-50.

Selain memiliki usaha di bidang tekstil, Iwan tercatat juga memiliki 10 hotel di sekitar Solo, Yogyakarta, dan Bali, termasuk Holiday Inn Express di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com