Pendek kata, MRT Jakarta demikian penting bagi masyarakat karena kepastian waktu tempuh, biaya perjalanan, keamanan, dan kenyaman serta murah.
Warga Jepang, kata Hayashi, emoh naik kendaraan pribadi karena road user cost-nya tinggi, terutama biaya parkir yang jauh lebih mahal dibanding tarif tol.
Selain diminati kalangan muda, MRT Jakarta juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari para chief executive officer (CEO) dan pengambil keputusan di perusahaan-perusahaan besar.
Chief Executive Officer (CEO) PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo, misalnya, selalu menggunakan MRT Jakarta dari Stasiun Benhil yang dekat dengan kantor pusat Intiland Tower menuju Stasiun Fatmawati untuk kemudian naik feeder Transjakarta ke South Quarter, Lebak Bulus.
"Saya tiap meeting ke South Quarter selalu pakai MRT. Saya punya koleksi uang elektronik khusus MRT yang terintegrasi feeder Transjakarta," kata Hendro saat peresmian Park and Ride South Quarter.
Menurut Hendro, MRT Jakarta tak kalah dengan moda serupa di Singapura, Hong Kong, dan Jepang, bahkan lebih bagus ketimbang Malaysia.
Oleh karena itu, dia tak segan mengajak para kolega dan petinggi perusahaan lain untuk mencoba MRT Jakarta.
Dua orang yang sukses diajaknya naik moda ini adalah Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi dan Direktur PT Summarecon Agung Tbk Herman Nagaria.
Demikian halnya para petinggi Astra International Group, yakni Chief Astra Infra Solutions Adhi Resza dan Vice President PT Lintas Marga Sedaya Firdaus Azis yang terpincut menggunakan MRT Jakarta.
Menariknya, mereka naik MRT bukan hanya karena ingin mencoba sesaat, melainkan setiap hari sebagai pendukung mobilitas untuk bekerja.
Kesan Firdaus Azis tentang MRT Jakarta adalah sangat menyenangkan karena bersih, nyaman, dan on time. Selain itu, penumpang juga mau mengantre dengan baik.
"Saya memutuskan naik MRT karena bisa menghemat waktu sangat signifikan. Biasanya dari rumah di Fatmawati ke kantor pusat di Benhil butuh 1,5 jam hingga 2 jam, sekarang cuma 40 menit," kata Firdaus.
Hal senada dikatakan Adhi Resza yang mengatakan bahwa naik MRT sangat nyaman, aman, bersih, dan tepat waktu.
Waktu perjalanan, menurut Adhi, bisa lebih cepat dan terukur dibanding naik mobil pribadi atau bus umum. Biaya yang harus dibayar pun masuk akal (reasonable) dan terjangkau (affordable).
Mereka, para CEO ini, tak malu untuk menjadi bagian dari perubahan wajah Jakarta. Bersama karyawan dan bahkan, anak sekolah, para CEO ini berbaur demi menciptakan Jakarta yang lebih beradab dan berbudaya.
Sebagaimana ditunjukkan siswa SMP Al Ikhlas Cipete Alderryl yang tiap hari menggunakan MRT Jakarta dalam rangka mengejar dan mewujudkan cita-cita besarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.