Sarang burung walet sangat dibutuhkan China. Bahkan, 72 persen dari seluruh produk yang beredar seperti mie instan, kue keranjang, dan kosmetik, sekadar menyebut contoh, menggunakan sarang burung walet sebagai bahan bakunya.
"Jika ini berhasil, akan menyusul produk lainnya," sebut dia.
Selain itu, pihaknya juga tengah merundingkan beberapa protokol pertanian untuk buah-buahan tropis, perikanan, dan energi terbarukan.
Yang sedang dalam proses adalah investasi baterai komponen alat-alat elektronik. Indonesia masih kalah dari Malaysia yang telah mengekspor 33 miliar dollar AS.
"Kita cuma 3 miliar dollar AS, ini yang terus kita dorong," sebut Djauhari.
Sementara untuk produk furnitur, ada banyak investor China yang akan membuka pabriknya di Jepara, Jawa Tengah.
Sedangkan rancangan besar terkait investasi lainnya adalah pembentukan Sister Industrial Park Free Trade Zone dengan Fuzhou.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan neraca perdagangan RI-China yang sekarang masih berkutat di angka 72,6 miliar dollar AS.
Djauhari optimistis, volume perdagangan terus meningkat karena hubungan diplomasi dengan China merupakan hubungan strategis komprehensif.
Dengan demikian, tak mustahil pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan mencapai 6 persen pada 2030 mendatang akan tercapai.
Optimisme ini diperkuat akselerasi pertumbuhan ekonomi yang didorong peningkatan volume ekspor, peningkatan investasi, peningkatan ekonomi pariwisata, dan ekonomi digital.
Baca juga: Rahasia Sukses Intime Mall Integrasikan Belanja Offline dan Online
Khusus ekonomi digital, Indonesia berkontribusi sekitar 120 miliar dollar AS hingga 132 miliar dollar AS.
Rinciannya, 4 decacorn dengan total valuasi lebih dari 40 miliar dollar AS, dan 8 unicorn dengan total nilai 8 miliar dollar AS, serta 4 perusahaan yang siap jadi unicorn baru pada 2020 dengan total 4 miliar dollar AS.
Jika pada 2025 mendatang Indonesia memiliki 10 perusahaan dengan valuasi 100 miliar dollar AS, maka target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen akan tercapai.
"Kalau empat ini bisa diakselerasi kita bisa mencapai 2030," cetus dia.
Tahun depan, dalam rangka perayaaan diplomasi Indonesia-China ke-70 tahun, sebanyak 10 sampai 15 perusahaan start up Indonesia akan melakukan road show ke kota-kota dengan spesialisasi ekonomi digital.
Mereka akan menemui Net Dragon, game developer, di Fuzhou, WeChat di Shenzhen, Fintech Center di Chengdu, dan Big Data Center di Guiyang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.