Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI Dorong Pengusaha Manfaatkan "Market Place" Alibaba

Kompas.com - 14/11/2019, 13:34 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

HANGZHOU, KOMPAS.com - Alibaba Group baru saja mencetak rekor nilai transaksi penjualan 11.11 Global Shopping Festival 2019 pada sesi penutupan, Selasa (12/11/2019) tepat pukul 00.00 waktu China Standard Time GMT +8.

Transaksi penjualan berbasis gross merchandise volume (GMV) di sejumlah platform belanja milik Alibaba Group, mencapai 268,4 miliar Renminbi, ekuivalen Rp 538,5 triliun, menjadikannya terbesar di dunia.

Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun, ini merupakan kesempatan besar bagi para pengusaha Indonesia untuk memasuki pasar China melalui platform market place Alibaba.

Dia meyakini, masa depan ekonomi dunia adalah ekonomi digital. Semua aspek akan terdigitalisasi, mulai dari kebutuhan akan produk, jenis produk, pemesanan, hingga tahap akhir pelayanan kepada konsumen.

Terlebih, perdagangan daring (e-commerce) China telah menyentuh angka 20 persen dari total ekonomi Nasional. 

Baca juga: 11.11, Pemimpin Muda, dan Karya 102 Tahun Alibaba

"Selain itu, tingkat konsumsi China tengah melonjak pesat. Mereka membutuhkan barang-barang impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya," ujar Djauhari kepada Kompas.com, Selasa (12/11/2019).

Ajang pesta belanja online ini harus dimanfaatkan pengusaha Indonesia untuk memasarkan produknya, sebagai sarana branding agar lebih dikenal masyarakat China, dan juga dunia.

Pasalnya, Alibaba Group punya big data dan infrastruktur teknologi informasi mumpuni yang dapat mendukung seluruh aktivitas perdagangan online.

Sejatinya, berbagai inisiasi untuk membantu pengusaha Indonesia menembus pasar China melalui platform e-commerce sudah dan sedang dilakukan Kedutaan Besar Indonesia melalui format Inacham atau Indonesia-China Chambers.

Merek popular asal Indonesia Tango ikut dipromosikan dalam acara gala sebelum Global Shopping Festival 11.11 Tahun 2019 dimulai.Alibaba Group Merek popular asal Indonesia Tango ikut dipromosikan dalam acara gala sebelum Global Shopping Festival 11.11 Tahun 2019 dimulai.
Beragam forum bisnis, pameran, dan pertemuan antar-pengusaha dengan raksasa-raksasa e-commerce, termasuk Alibaba Group, maupun start-up di berbagai kota juga terus menerus digelar. 

Hasilnya, Indonesia berhasil meyakinkan Alibaba untuk memperkenalkan lima produk di Tmall, salah satu market place Alibaba, dengan nama khusus Tmall Indonesia Pavilion.

Pavilion ini dibuka untuk lima merek yang dipilih pemerintah Indonesia agar dipromosikan khusus di Global Shopping Festival 11.11 tahun 2018.

Baca juga: Luar Biasa, Alibaba Raup Penjualan Rp 538,5 Triliun Hanya Sehari!

Kelima produk tersebut adalah Kopi Kapal Api (Luwak Drip), Biskuit Recheese (Nabati), Papatonk Prawn Crackers (krupuk udang), Indomie, dan yang Tyty Sarang Burung Walet.

Ekonomi digital

Saat ini, menurut Djauhari, Indonesia tengah melakukan negosiasi dengan Bea Cukai China terkait produk sarang burung walet. 

Terdapat 21 eksportir Indonesia yang terlibat, enam di antaranya akan masuk pasar China dalam waktu dekat, dan 14 eksportir masih melakukan survei. 

Sarang burung walet sangat dibutuhkan China. Bahkan, 72 persen dari seluruh produk yang beredar seperti mie instan, kue keranjang, dan kosmetik, sekadar menyebut contoh, menggunakan sarang burung walet sebagai bahan bakunya.

"Jika ini berhasil, akan menyusul produk lainnya," sebut dia.

Selain itu, pihaknya juga tengah merundingkan beberapa protokol pertanian untuk buah-buahan tropis, perikanan, dan energi terbarukan.

Xixi Campus Alibaba Group, Hangzhou, China.Alibaba Group Xixi Campus Alibaba Group, Hangzhou, China.
Yang sedang dalam proses adalah investasi baterai komponen alat-alat elektronik. Indonesia masih kalah dari Malaysia yang telah mengekspor 33 miliar dollar AS.

"Kita cuma 3 miliar dollar AS, ini yang terus kita dorong," sebut Djauhari.

Sementara untuk produk furnitur, ada banyak investor China yang akan membuka pabriknya di Jepara, Jawa Tengah.

Sedangkan rancangan besar terkait investasi lainnya adalah pembentukan Sister Industrial Park Free Trade Zone dengan Fuzhou.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan neraca perdagangan RI-China yang sekarang masih berkutat di angka 72,6 miliar dollar AS. 

Djauhari optimistis, volume perdagangan terus meningkat karena hubungan diplomasi dengan China merupakan hubungan strategis komprehensif.

Suasana di Xixi Campus Alibaba selama penyelenggaraan Global Shopping Festival 11.11 tahun 2019 di Hangzhou, China.Kompas.com/HildaAlexander Suasana di Xixi Campus Alibaba selama penyelenggaraan Global Shopping Festival 11.11 tahun 2019 di Hangzhou, China.
"Ada perlakuan istimewa yang menguntungkan kedua belah pihak," imbuh Djauhari.

Dengan demikian, tak mustahil pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan mencapai 6 persen pada 2030 mendatang akan tercapai.

Optimisme ini diperkuat akselerasi pertumbuhan ekonomi yang didorong peningkatan volume ekspor, peningkatan investasi, peningkatan ekonomi pariwisata, dan ekonomi digital.

Baca juga: Rahasia Sukses Intime Mall Integrasikan Belanja Offline dan Online

Khusus ekonomi digital, Indonesia berkontribusi sekitar 120 miliar dollar AS hingga 132 miliar dollar AS.

Rinciannya, 4 decacorn dengan total valuasi lebih dari 40 miliar dollar AS, dan 8 unicorn  dengan total nilai 8 miliar dollar AS, serta 4 perusahaan yang siap jadi unicorn  baru pada 2020 dengan total 4 miliar dollar AS.

Jika pada 2025 mendatang Indonesia memiliki 10 perusahaan dengan valuasi 100 miliar dollar AS, maka target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen akan tercapai.

"Kalau empat ini bisa diakselerasi kita bisa mencapai 2030," cetus dia.

Tahun depan, dalam rangka perayaaan diplomasi Indonesia-China ke-70 tahun, sebanyak 10 sampai 15 perusahaan start up Indonesia akan melakukan road show  ke kota-kota dengan spesialisasi ekonomi digital.

Mereka akan menemui Net Dragon, game developer, di Fuzhou, WeChat di Shenzhen, Fintech Center di Chengdu, dan Big Data Center di Guiyang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau