"Meski demikian, lebih dari 60 persen konsumen Intime masih memilih untuk melakukan penjemputan di toko daripada mengirim ke rumah mereka, sehingga mereka masih dapat mengunjungi toko fisik kami," ungkap Xiaodong.
Tren kedua perubahan dari product-centric ke consumers-centric. Berbagai kategori konsumen akan ditentukan dan menerima layanan yang disesuaikan.
Tren ketiga, mencocokkan produk yang tepat dengan pelanggan yang tepat. Peritel dan penjual perlu memberikan informasi dan mengutamakan pelanggan terlebih dahulu, kemudian produk.
Keempat adalah Internet of Things (IoT) yang akan merambah ke sleuruh toko fisik. Tren kelima adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang akan membantu mendukung proses bisnis.
"Tren kelima ini membuat pembelian menjadi lebih mudah," imbuh Xiaodong.
Keenam gudang baru dengan produk yang disesuaikan kebutuhan konsumen dan tidak lagi menyetok persediaan.
Xiaodong mencontohkan, dalam industri pakaian, persediaan mungkin hanya 20 persen. Jadi gudang baru dapat membantu mengatasi tantangan inventarisasi barang.
Jika model bisnis ritel fisik tradisional bergantung pada peningkatan ekspansi dengan membuka lebih banyak toko di banyak lokasi untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, pendekatan New Retail milik Alibaba memungkinkan Intime untuk fokus pada pertumbuhan melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi dengan pendekatan digital-first.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.