Selain itu, Intime juga melakukan pendekatan khusus kepada manajemen mal dan toko-toko fisik. Pendekatan menyangkut manajemen transaksi, pengadaan dan manajemen penjualan, wawasan lalu lintas pelanggan, asistensi manajemen penjualan, dan peralatan digital.
Tantangan bisnis ritel
Menurut Xiaodong, basis bisnis New Retail adalah memberdayakan department store dengan tenaga penggerak dua roda yakni toko fisik dan layanan berbasis lokasi.
Intime sendiri memiliki 65 toko yang memungkinkan pelanggan untuk memilih pengalaman berbelanja yang mereka inginkan.
Mereka dapat memilih dan menelusuri produk secara online kemudian datang ke toko untuk pengalaman berbelanja atau mereka melakukan pemesanan online dan mengumpulkan pesanan di toko.
"Dengan mengintegrasikan toko fisik dan layanan berbasis lokasi, bisnis ritel kami tumbuh signifikan. Tak hanya lalu lintas orang yang ramai, juga transaksi," kata Xiaodong.
Pada masa mendatang, Xiaodong memproyeksikan enam tantangan besar bisnis ritel. Pertama, integrasi bisnis online dan offline.
Baca juga: Global Shopping Festival 2019, Lebih Ramah Lingkungan
Konsumen muda yang lahir setelah 1995 tidak akan mengetahui apa itu "masuk ke Internet", karena ketika mereka dilahirkan, mereka sudah di fase "ada di Internet".
Dengan demikian, toko fisik akan memiliki nilai lebih dari sekadar menyediakan ruang seperti restoran atau bioskop, karena layanan berbasis lokasi.
Sekarang, lebih dari 40 persen konsumen menjelajahi konten daring sebelum mengunjungi toko fisik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.