JAYAPURA, KOMPAS.com - Gangguan keamanan yang menelan korban luka panah dua anggota rombongan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Papua Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (25/10/2019), tak menghalangi penyelesaian pembangunan Jalan Trans-Papua.
Kendati dihentikan sementara untuk kepentingan pemulihan medis kedua korban, Kepala BBPJN XVIII Papua Osman Marbun memastikan aktivitas konstruksi Jalan Trans-Papua akan segera dilanjutkan kembali.
"Tersisa tinggal 31,96 kilometer dari total panjang 2.345,40 kilometer. Jika itu selesai, Trans-Papua akan seluruhnya tersambung sempurna," ucap Osman menjawab Kompas.com, Minggu (27/10/2019).
Baca juga: 7 Fakta Jembatan Holtekamp, Si Plengkung Merah Ikon Baru Jayapura
Menurut Osman, lokasi penembakan panah yang melukai pegawainya itu, yakni Dekai-Kenyam, merupakan Segmen VI dari jaringan Jalan Trans-Papua.
Kemudian Segmen III dari Enarotali-Ilaga-Mulia-Wamena sepanjang 469,48 kilometer, Segmen IV Wamena-Eleum-Jayapura sepanjang 447,22 kilometer, dan Segmen V Wamena-Habema-Kenyam-Mumugi 271,60 kilometer.
Baca juga: Antisipasi Gangguan Keamanan, Trans Papua Bakal Direlokasi
Selanjutnya Segmen VI Kenyam-Dekai 217,90 kilometer, Segmen VII sepanjang 231,60 kilometer dari Dekai menuju Oksibil, dan Segmen VIII Wagete-Timika sepanjang 224 kilometer.
Adapun penanganan Jalan Trans-Papua selama empat tahun mulai dari 2016 hingga akhir 2019, dari total panjang 2.345,40 kilometer yang sudah tembus dan terbuka sepanjang 2.339,90 kilometer atau 63,46 kilometer.