Fatkhur menambahkan, bila merujuk mekanisme urutan (sequence), sedianya proyek sepanjang 36,4 kilometer tak bisa beroperasi akhir tahun ini.
Hal ini karena pengaspalan semestinya baru dapat dilakukan setelah seluruh girder tersambung pada pierhead.
"Kalau memperhatikan jadwal normatif, artinya mengikuti sequence setelah slab itu tersambung atau aspal di lokasi SUTET itu tersambung, semestinya butuh waktu minimal 12 minggu. Jadi, itu selesai baru di minggu kedua Desember," ujarnya.
Bila itu terjadi, tol ini tidak dapat dibuka fungsional saat Natal dan Tahun Baru 2020. Selain itu, masih ada serangkaian tes uji beban yang harus dilakukan sebelum dapat digunakan.
Baca juga: 9 Fakta Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia
Namun, Fatkhur mengakali dengan mengaspal bagian-bagian yang telah tersambung sebagian dengan metode aspal transfering system.
"Jadi misalnya kendala di SUTET, pengaspalan di sebatas area ini (di luar SUTET) sehingga kami bisa berprogres di beberapa titik. Ada tiga titik kami yang menggunakan lifting asphalt, terus ditransfer ke lokasi elevated," ujarnya.
Saat ini, pengaspalan baru mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai sepenuhnya pada 26 September 2019.
Sementara secara simultan akan dilaksanakan uji beban pada 23 September.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.