KOMPAS.com - Ratusan bus berlabel Transjakarta terbengkalai di sebuag lahan kosong di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Pemberitaan Kompas.com, Senin (29/7/2019) menyebutkan, sebanyak 300 bus tersebut tampak usang dan teringgok dimakan cuaca.
Camat Dramaga Adi Hendriyana mengatakan, ratusan bus tersebut ternyata merupakan aset perusahaan bernama PT Adi Teknik Ecopindo yang dinyatakan pailit.
Kini, ratusan bus tersebut teronggok, rusak, dan berkarat. Ketimbang terbuang percuma, lebih baik bus-bus tersebut dikonversi.
Di berbagai belahan dunia, banyak inspirasi yang bisa dipetik dari pemanfaatan bus bekas, berikut contohnya:
Artikel Kompas.com yang tayang 10 Februari 2014 menyatakan, orang di balik ide itu adalah ahli psikoterapi, Tali Shaul dan spesialis penanganan air kolam ekologi, Hagit Morevski.
Kedua perempuan ini memutuskan membeli sebuah bus tua dari pembuangan dan melakukan transformasi besar-besaran atas bus tersebut.
Untuk merestorasi badan bus, mereka meminta bantuan desainer Vared Sofer Drori merancang interiornya.
Bus tersebut hanya berukuran 2 meter x 12 meter, namun dapat digunakan sebagai hunian yang lengkap.
Pada saat yang sama, mereka berdua bisa mempertahankan tampilan bus sama seperti aslinya, termasuk jendela dan kemudi.
Di dalamnya terdapat ruang duduk, dapur, kamar mandi, ruang makan, dan kamar tidur.
Tak hanya itu, ide untuk mengubah bus bekas juga dilakukan oleh pasangan suami-istri asal Amerika Serikat, When Meag dan Ben Priorier.
Bagian dalam bus awalnya mirip dengan bus pada umumnya.