Namun karena alat transportasi ini digunakan mengangkut tahanan, maka terdapat beberapa alat tambahan, seperti meja panjang, sambungan listrik, dan tiga buah penjara kecil.
Selama dua tahun, Poiriers menghabiskan akhir pekannya untuk merenovasi interior bus seluas lebih dari 15 meter persegi ini.
Interior bus dibuat tanpa menggunakan sekat. Dari depan, terdapat dapur dan ruang makan.
Kemudian di belakangnya terpasang ruang tamu lengkap dengan sofa.
Lalu pasangan ini menambahkan tempat tidur yang diletakkan di atas lemari penyimpanan. Selain itu, interior di dalam bus juga dilengkapi dengan pemanas ruangan dan tempat penyimpanan air.
Selain itu, ada ide lain yang bisa digunakan untuk memanfaatkan bus lama. Sebuah organisasi yang berbasis di Chicago, The Fresh Moves, mengubah bus rekondisi menjadi toko sayur.
Dilansir dari Fast Company, Senin (29/7/2019), organisasi ini mengubah interior bus menjadi tempat penyimpanan sayur.
Selain itu, Steven Casey, pendiri Fresh Moves menambahkan rak-rak khusus sehingga pengunjung bisa memilih produk yang akan mereka beli.
Perusahaan yang dikelola Casey memilih menggunakan bus rekondisi karena dapat digunakan sepanjang tahun.
Tidak seperti food truck yang membuat pengunjung menunggu di luar, model bus bisa membuat pengunjung leluasa masuk ke dalam.
Terlebih, meski kondisi bus tidak baru, namun pengelola memiliki aturan khusus. Setiap 12 tahun atau setiap 400.000 kilometer, bus sudah harus pensiun. Uniknya lagi, pemerintah setempat akan mendanai penggantian bus.
Sehingga bus-bus bekas tidak langsung dihancurkan atau dibuang namun bisa digunakan kembali atau disumbangkan ke organisasi ini.
Renovasi bus dilakukan pada bagian kursi dan instalasi lampu neon. Bus tingkat ini dilengkapi dengan ruang ganti dan kamar tidur. Kedua ruangan tersebut berada di lantai atas yang dilengkapi dengan karpet berbentuk bintang.
Sedangkan pada lantai bawah trdapat kursi-kursi dan layar televisi. Sementara area tempat duduk utama diberi bantal.