Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Jenis Renovasi yang Turunkan Nilai Jual Rumah

Kompas.com - 23/07/2019, 07:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Selain itu, banyak pemilik rumah juga sering mengeluarkan uang berlebih untuk merenovasi ruangan sesuai dengan hal yang ingin mereka lihat. Hal ini terjadi lantaran pembeli biasanya tidak melihat detail yang ada.

Tidak sebanding dengan lokasi

Renovasi yang terlalu mahal dibandingkan dengan lokasi rumah juga sedikit berisiko. Calon pembeli akan membandingkan harga rumah dengan lokasi dan akses menuju ke rumah.

Jika lokasi hunian Anda dianggap terlalu jauh dan susah dijangkau atau terbilang tidak prospektif, maka mereka akan memimkirkan ulang untuk membeli properti Anda.

Kustomisasi berlebihan

Pemilik rumah kadang menambahkan hal-hal yang mereka anggap menarik namun tidak umu digunakan. Misalnya Anda penggemar benda-benda anti seperi pedang dan tombak, lalu memutuskan untuk memajangnya di setiap sudut rumah.

Baca juga: 6 Jawaban Tentang Renovasi dan Desain Rumah

Calon pembeli yang tidak menyukai dekorasi benda-benda tajam akan membuat properti Anda berada di daftar paling akhir.

Untuk itu, sebelum memutuskan untuk menjual rumah, hindari merenovasinya dengan hal-hal aneh yang dianggap tidak lazim bagi masyarakat umum.

Ilustrasi: Interior rumah yang tertata. Ilustrasi: Interior rumah yang tertata.
Penambahan DIY berlebihan

DIY adalah cara menghemat uang sementara. Jika Anda berniat melego rumah, hindari menyelesaikan pekerjaan sendiri yang harus dilakukan profesional seperti menambah ubin atau pelapis dinding.

Pekerjaan ini jika tidak dikerjakan oleh profesional dapat membuat tampilan rumah menjadi tidak selaras. Bahkan hal sederhana seperti memasang mesin pencuci piring Anda sendiri dapat menjadi bencana.

Jika bocor, dapat merusak lantai atau lebih buruk, maka renovasi rumah ini malah akan menyebabkan kerusakan struktural pada hunian Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau