Melansir Forbes, Senin (22/7/2019), Alex Lavrenov dari Warburg Realty mengatakan, kesalahan pertama saat merenovasi rumah adalah hanya mempertimbangkan selera si pemilik rumah yang tidak menambah nilai atau fungsi dari hunian tersebut.
Segala sesuatu yang terlalu personal dapat mengurangi minat para calon pembeli, khususnya jika mereka akan melakukan renovasi di masa mendatang.
"Seorang pembeli mungkin tidak menginginkan skema tradisional atau dapur modern yang sangat ramping. Mereka sering melihat apa yang dilihat penjual sebagai peningkatan sebagai sesuatu yang perlu diperbaiki, karena itu menghilangkan nilainya," ujar Lavrenov.
Banyak pemilik rumah yang cenderung berlebihan ketika menciptakan ruang impian mereka. Hal ini terjadi lantaran para penjual sering merasa tidak percaya diri kala memasarkan rumahnya.
Tetapi renovasi yang tidak tepat membuat calon pembeli menempatkan properti Anda di daftar paling akhir.
Selain itu, ada beberapa renovasi yang justru tidak membuat nilai jual rumah meningkat, yaitu:
Mengurangi ruangan
Dengan tren desain rumah yang sedang diminati saat ini, sering kali pemilik rumah megurangi satu atau dua ruangan untuk memperoleh satu ruangan yang luas.
Misalnya Anda ingin menciptakan kamar tidur utama yang luas dan nyaman, maka tren yang ada adalah dengan menggabungkan dua buah kamar menjadi satu.
Tentu secara desain dan selera, hal ini dianggap bisa meningkatkan harga rumah. Namun bagi calon pembeli yang membutuhkan kamar tidur dengan jumlah lebih banyak, mereka akan berpikir dua kali untuk membeli properti itu.
Ruang hobi khusus hanya akan menarik calon penjual yang juga memiliki minat tertentu. Sebaliknya, jika memutuskan akan menjual rumah, maka renovasi ini kurang diperlukan.
Renovasi kelas atas
Meski Anda dapat dengan mudah merenovasi rumah dengan harga selangit, namun hal ini bisa membuat nilai jual kembali rumah tidak meningkat.
Beberapa renovasi sepeti menambahkan daun pintu dengan kayu kelas atas atau mengganti lampu dengan harga tinggi justru tidak dilihat oleh calon pembeli.
Renovasi ini justru tidak dapat dilihat oleh calon pembeli karena orang tidak merasakan adanya nilai tambah yang berarti.
Selain itu, banyak pemilik rumah juga sering mengeluarkan uang berlebih untuk merenovasi ruangan sesuai dengan hal yang ingin mereka lihat. Hal ini terjadi lantaran pembeli biasanya tidak melihat detail yang ada.
Jika lokasi hunian Anda dianggap terlalu jauh dan susah dijangkau atau terbilang tidak prospektif, maka mereka akan memimkirkan ulang untuk membeli properti Anda.
Kustomisasi berlebihan
Pemilik rumah kadang menambahkan hal-hal yang mereka anggap menarik namun tidak umu digunakan. Misalnya Anda penggemar benda-benda anti seperi pedang dan tombak, lalu memutuskan untuk memajangnya di setiap sudut rumah.
Calon pembeli yang tidak menyukai dekorasi benda-benda tajam akan membuat properti Anda berada di daftar paling akhir.
Untuk itu, sebelum memutuskan untuk menjual rumah, hindari merenovasinya dengan hal-hal aneh yang dianggap tidak lazim bagi masyarakat umum.
Pekerjaan ini jika tidak dikerjakan oleh profesional dapat membuat tampilan rumah menjadi tidak selaras. Bahkan hal sederhana seperti memasang mesin pencuci piring Anda sendiri dapat menjadi bencana.
Jika bocor, dapat merusak lantai atau lebih buruk, maka renovasi rumah ini malah akan menyebabkan kerusakan struktural pada hunian Anda.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/23/070000121/ini-6-jenis-renovasi-yang-turunkan-nilai-jual-rumah