Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika "Trade Center" Dianggap Tak Lagi Menarik (IV)

Kompas.com - 05/07/2019, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Namun begitu, Andy tak menampik, perubahan konsep pun akan sangat sulit dilakukan pada trade center karena pemiliknya terlalu banyak sebagai konsekuensi dari konsep kepemilikan strata title.

Akibatnya, trade center menjadi sepi, dan sudah tidak menarik lagi. Pengunjung pun emoh datang dan minat beli turun. Walhasil, harga pun jatuh.

"As simple as that," sambung Andy.

Berbeda kondisinya saat trade center tengah jaya-jayanya pada rentang waktu 1990-an hingga awal 2005.

Saat itu, kisah Andy, menjual ribuan kios pada sebuah trade center demikian mudah. Pengalaman serupa juga dikemukakan Rudy yang mengaku tidak kesulitan menjual trade center

Tetapi kini, semua harus berubah, atau menjadi fosil beton tak berpenghuni.

Jalan Keluar

Untuk menyiasati sepinya pengunjung, dan menghindari jatuhnya harga kios trade center, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alexander Stefanus Ridwan, mengatakan pengelola harus melakukan langkah-langkah inovatif.

"Karena inovasi adalah salah satu syarat agar bisa bertahan di industri ritel," ujar Stefanus.

Ilustrasi.www.shutterstock.com Ilustrasi.
Dengan kondisi saat ini, para peritel, pemilik kios, dan pengelola harus ambil bagian, menyamakan visi untuk melakukan perubahan.

Hal inilah yang menjadi Hendra. Menurut dia, pengembang, pengelola, yang juga pemilik sebagian kios di trade center, harus melakukan pendekatan ke para pemilik kios.

"Dengan lokasi-lokasinya yang sebagian strategis, harusnya mereka mampu meng-upgrade konsep, gedung secara fisik, dan manajemennya," kata Hendra.

Selain itu, pengelola juga bisa menempuh cara buy back atau co-develop. Semacam pengembangan en bloc seperti di Singapura untuk apartemen-apartemen tua di lokasi strategis.

Jika opsi buy back atau co develop merupakan pilihan terakhir, maka pengembang dan pengelola harus kreatif dan mampu menciptakan event-event meriah yang mampu menarik minat pengunjung.

"Trade center kan tempat jualan barang-barang fast moving low cost fashion dan low cost handphone. Jadi para pedagang mengharapkan fast moving sales juga. Mereka mengharapkan high volume karena marjinnya tipis," tutur Hendra. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau