KOMPAS.com - Sekelompok peneliti dari Indian School Of Design And Innovation yang dipimpin Shreyas More mengembangkan batu bata berbahan arang.
Inovasi batu bata ini dibuat dari arang dan serat loofah organik. Loofah merupakan benda yang biasa digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
Bata ini juga terbuat dari campuran lain yakni tanah dan udara untuk menciptakan sistem yang dapat terurai secara alami dan ringan yang memungkinkan pertumbuhan tanaman hidup pada permukaannya.
Komposisi elemen ini memberikan kekuatan, fleksibilitas yang sesuai, dan memastikan porositas tinggi pada batu bata.
Selain itu, bidang yang bergelombang pada bata memungkinkan tanaman untuk tumbuh di permukaannya.
Hal ini kemudian membuat industri bangunan menjadi ancaman besar bagi lingkungan.
Untuk itu, inovasi bata buatannya ini diharapkan dapat mengurangi emisi yang dikeluarkan saat proses produksi material tersebut.
Menurut More, jika fasad atau permukaan bangunan menggunakan batu bata arang, maka hal ini memungkinkan pendinginan pasif pada ruangan.
Meski begitu, penelitian ini masih belum sempurna. More mengatakan, penelitian arang terus mengeksplorasi komposisi bahan biofilik, kinerja iklim, palet warna alami, dan pola pada material.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.