JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun dua bendungan baru di Provinsi Bali untuk meningkatkan kapasitas tampungan air.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, Bali saat ini sudah memiliki enam buah bendungan. Dari jumlah tersebut, salah satunya merupakan bendungan yang baru dibangun pada periode 2015-2019, yaitu Bendungan Sidan di Kabupaten Badung.
"Semua untuk mencukupi kebutuhan air baku di Bali, karena pengembangan pariwisata demand-nya naik terus untuk kebutuhan air minum di Bali," ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/6/2019).
Bendungan Sidan dibangun di atas lahan seluas 82,73 hektar di 5 desa bertetangga pada 3 kabupaten di Bali, yaitu Desa Sidang, Kecamatan Petang, Badung; Desa Buahan Kaja, Payangan, Gianyar; Desa Bunuti Bunutin; Desa Mengani; dan Desa Langgahan, Kintamani, Bangli.
Air dari bendungan ini nantinya akan digunakan sebagai sumber air baku sebesar 1.750 liter per detik dan energi listrik tenaga air sebesar 0,65 Megawatt.
Adapun biaya pembangunan bendungan sebesar Rp 786,3 miliar. Jumlah tersebut digunakan untuk konstruksi, supervisi konstruksi dan pengadaan lahan.
Konstruksi bendungan sendiri dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya - PT. Brantas Abipraya KSO sejak Oktober 2018, dan ditargetkan seelsai pada 2021.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Airlangga Mardjono mengatakan Bendungan Sidan diproyeksikan mampu memasok air baku ke wilayah Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, dan Kota Denpasar.
Tak hanya memasok air baku, air Bendungan Sidan juga akan mengairi sawah di sejumlah kabupaten dan menjadi obyek wisata baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.