KOMPAS.com - Wakil Walikota Barcelona untuk Ekologi, Urbanisme dan Mobilitas, Janet Sanz mengumumkan bahwa La Sagrada Familia akhirnya resmi memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).
Lisensi tersebut berarti bahwa struktur ikonik, yang dirancang oleh Antoni Gaudí, akan diizinkan untuk terus dikembangkan hingga tahun 2026.
Sanz menyatakan bahwa Sagrada Familia akan membayar 4,6 juta euro atau sekitar Rp 73,8 miliar untuk IMB dan 36 juta euro atau Rp 578 miliar untuk membayar biaya selama proses pembangunan.
"Kami adalah pemerintah yang berani yang tidak mengizinkan hak istimewa," tulisnya.
Baca juga: 136 Tahun Tanpa Izin, Sagrada Familia Bayar Denda Rp 626 Miliar
Meski status gereja itu terdaftar di UNESCO sebagai Situs Warisan Budaya Dunia, tetapi pemerintah kota setempat tidak pernah memberi izin secara resmi. Sehingga secara teknis, pembangunan rumah ibadah itu sebelumnya dinyatakan ilegal.
Dalam kesempatan penandatanganan perjanjian bersejarah itu, Wali Kota Barcelona Ada Colau mengatakan, uang denda yang dibayar tersebut nantinya digunakan untuk mendanai sejumlah proyek infrastruktur di Barcelona.
Sebagai imbal balik atas pembayaran itu, dewan kota Barcelona menyatakan pemerintah setempat akan secara resmi memberi izin pengerjaan dan penyelesaian konstruksi basilika tersebut sesuai desainnya.
Saat itu, lokasi katedral sebenarnya berada di ota kecil Sant Martí Provençals. Gaudi meminta izin untuk melaksanakan konstruksi pada 1885, namun izin itu tidak pernah dikabulkan.
Ini karena kota itu dianeksasi oleh Barcelona pada tahun 1897, sehingga membuat perizinan menjadi terbengkalai.
Baca juga: La Sagrada Familia, Katedral Tertinggi Impian Antoni Gaudi
Meski begitu, Gaudi tetap menjalankan pembangunan katedral hingga kematiannya pada tahun 1926.
Arsitek asal Catalan itu meninggal pada 1926 setelah mengalami kecelakaan kereta, dan meninggalkan proyek itu yang baru dikerjakan hanya seperempat dari bangunan lengkapnya.
Ia akhirnya dimakamkan di ruang bawah tanah bangunan yang beru selesai seperempatnya itu. Pembangunan katedral juga sempat mengalami penundaan panjang karena masalah keuangan dan kebakaran pada 1930-an.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.