Hal ini diperparah dengan banyaknya kendaraan yang berhenti di bahu jalan karena kondisi rest area yang penuh.
"Karena orang mau masuk dan kemudian ketika mau masuk terjadi pelambatan atau berhenti di bahu jalan karena rest area sudah over capacity," ucap Tulus.
Selain itu, kemacetan juga diakibatkan adanya pengguna jalan yang berpindah rute ke jalur one way. Perpindahan ini juga berkontribusi terhadap pelambatan lalu lintas dan bahkan kemacetan.
Baca juga: Jalur Pantura dan Pansela Tak Kalah Mulus Dibanding Tol Trans-Jawa
Menurutnya, banyak pengguna jalan yang saling bersinggungan saat akan masuk ke jalur yang berbeda sehingga menimbulkan perlambatan.
"Makanya sejak awal kami sudah warning tolong manajamen trafik di rest area diperkuat," kata dia.
Tulus menilai, dalam pelaksanaan sistem ini perlu ada beberapa hal yang dievaluasi, terutama mengenai keberadaan petugas.
Seharusnya di beberapa titik di mana pengguna jalan melambat atau melakukan perpindahan jalur sudah ada petugas yang konsisten memandu pemudik.
"Misal mau ke arah rest area atau berganti lajur, ke trafik yang satu lagi itu tidak ada petugas sehingga banyak pengguna yang saling serobot sehingga menimbulkan kemacetan," ucap Tulus.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan