KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur jalan Tol (BPJT) kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit berkali-kali menyarankan para pemudik untuk memanfaatkan jalur arteri non-tol Trans-Jawa.
Jalur arteri non-tol Trans-Jawa terutama di Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela) memiliki kapasitas cukup memadai dengan kualitas yang sangat baik.
Bertolak dari kondisi ini, Danang merekomendasikan untuk menggunakan Jalur Pantura dan Pansela.
"Silakan pemudik memanfaatkan kedua jalur ini, karena sekarang kualitasnya sudah lebih baik," ujar Danang kepada Tim Merapah Trans-Jawa 4.0 Kompas.com, Sabtu (1/6/2019).
Tak hanya Danang, saran serupa juga disampaikan Kaba Operasional Polres Semarang Komisaris Polisi M Aslam.
Khusus untuk Jalur Pantura, menurut Aslam, kondisinya lebih lengang dan lancar saat mudik tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Merapah Trans-Jawa 4, Panduan Lengkap Mudik 2019
"Terlebih kepolisian telah mempersiapkan dan menyediakan perangkat untuk pengamanan mudik melalui Pospam-Pospam di beberapa titik strategis," kata Aslam.
Selain itu, imbuh dia, kondisi fisik Jalur Pantura lebih baik, tak kalah mulus dengan Tol Trans-Jawa.
"Perlintasan sebidang juga tidak sebanyak dulu, karena pemerintah telah membangun beberapa fly over, guna mengurai kemacetan. Secara umum, Jalur Pantura sangat layak digunakan sebagai jalur mudik," tutur Aslam.
Baca juga: Tarif Sewa Puluhan Juta Rupiah, Rest Area KM 429 A Terisi Penuh
Dia pun tak segan merekomendasikan pemudik yang terjebak kepadatan atau kemacetan di Tol Trans-Jawa untuk mengalihkan kemudinya melalui exit toll terdekat dan melanjutkan perjalanan melalui Jalur Pantura.
Tiga pilihan jalur
Untuk diketahui, terdapat tiga pilihan jalur yang bisa dilintasi untuk arus mudik di sepanjang jalan Trans-Jawa pada tahun ini, yaitu lintas utara Jawa, lintas tengah Jawa, dan lintas selatan Jawa.
Lintas utara Jawa atau yang dikenal dengan jalur pantai utara (pantura) membentang dari ujung barat Pulau Jawa di Provinsi Banten hingga ke ujung timur Provinsi Jawa Timur.
Jalur itu berlanjut ke wilayah Brebes, Pemalang, Batang, Semarang, dan Demak di Jawa Tengah; lalu diteruskan hingga ke Surabaya, Pasuruan, dan berujung di Banyuwangi, Jawa Timur.
Sementara itu, untuk lintas tengah Jawa terbentang sepanjang 1.197 kilometer, mulai dari Bandung, Yogyakarta, Solo, Ngawi, Kertosono, Mojokerto, hingga Surabaya.
Adapun untuk lintas selatan Jawa atau yang biasa disebut sebagai pantai selatan (pansela) Jawa memiliki panjang lebih kurang 1.405 kilometer.
Baca juga: Hari Ketiga One Way, Tol Trans-Jawa Bakal Dipenuhi Pemudik ASN
Lebar jalannya antara 5 meter sampai 7 meter. Jalur ini terbentang mulai dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga Jawa Timur.
Jika dihitung dari ujung barat Pulau Jawa, yaitu Pelabuhan Merak, Banten, dan berakhir di ujung timur Pulau Jawa, yaitu Banyuwangi, ada 23 kabupaten yang dilintasi para pemudik.
Khusus di jalur pansela Jawa, selain kondisi jalan yang mulus, tersedia juga berbagai obyek wisata menarik yang bisa dikunjungi.
Di sepanjang pansela ini juga terdapat beragam destinasi wisata. Bahkan, Kementerian PUPR mempromosikannya di laman resmi mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.