Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Trans-Jawa Padat, Pemudik Disarankan Beralih ke Jalur Pantura

Kompas.com - 01/06/2019, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejak Jalan Tol Trans-Jawa tersambung dan beroperasi, Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa bukan lagi pilihan utama pemudik untuk pulang ke kampung halamannya.

Jalur Pantura justru menjadi alternatif kala kondisi lalu lintas di Jalan Tol Trans-Jawa padat merayap, atau bahkan tak bergerak.

Tak keliru jika Jalan Tol Trans-Jawa yang menghubungkan Merak di Banten hingga Probolinggo di Jawa Timur "berhasil" merebut peran Jalur Pantura sebagai akses favorit yang menawarkan kecepatan, efeisiensi waktu, tenaga, dan juga uang.

Hal ini terlihat dari data beberapa badan usaha jalan tol (BUJT) yang menyebutkan jumlah kendaraan di atas prediksi dengan lonjakan signifikan.

Baca juga: Merapah Trans-Jawa 4, Panduan Lengkap Mudik 2019

Contohnya di Ruas Tol Tangerang-Merak. CEO Toll Road Business Astra Infra Krist Ade Sudiyono mengatakan, sebanyak 800.000 kendaraan telah melintas ruas tol Tangerang-Merak.

Pada Kamis (30/5/3019) sekitar pukul 22.30 WIB jalur arteri Karawang ramai lancar.KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Pada Kamis (30/5/3019) sekitar pukul 22.30 WIB jalur arteri Karawang ramai lancar.
Jumlah ini dihitung sejak H-10 Lebaran atau mulai dari tanggal 26 Mei hingga 30 Mei 2019. Arus kendaraan di Gerbang Tol (GT) Merak baik yang menuju dan dari Sumatera selama lima hari tersebut naik sebesar 44 persen dengan kumulatif trafik mencapai 108.700 kendaraan.

Sementara volume kendaraan yang melintasi GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, mencapai 57.405 unit, hanya pada H-7 Lebaran, Rabu (29/5/2019). Jumlah tersebut melonjak 144,44 persen dari lalu lintas harian normal.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi volume kendaraan akan terus meningkat pada hari-hari berikutnya, menjadi sebanyak 74.496 kendaraan, atau meningkat 159,7 persen dari volume lalin normal, 28.689 kendaraan.

Demikian pula yang terjadi di ruas-ruas tol lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Volume kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah meningkat sebesar 81.460 atau sebesar 234 persen dari Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) 24.352 kendaraan.

Sejumlah kendaraan antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). PT Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik 2019 jatuh pada H-5 lebaran atau 31 Mei 2019 mendatang dengan jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 90 ribu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga Sejumlah kendaraan antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). PT Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik 2019 jatuh pada H-5 lebaran atau 31 Mei 2019 mendatang dengan jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 90 ribu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) mencatat, pada H-7 atau pada tangal 29 Mei 2019, peningkatan volume kendaraan sebesar 172 persen atau 31.835 kendaraan dari LHR yakni sebanyak 11.699 kendaraan.

Sementara sehari setelahnya, peningkatan jumlah kendaraan tercatat sebanyak 49.625 kendaraan atau 292 persen dari LHR normal 12.653 kendaraan.

Baca juga: Tarif Sewa Puluhan Juta Rupiah, Rest Area KM 429 A Terisi Penuh

Ada pun Jalan Tol Surabaya-Mojokerto mengalami peningkatan volume kendaraan sebesar 48 persen menjadi 40.500 unit dari Lalu lintas Harian Rata-Rata (LHR) 27.600 kendaraan per hari

Dengan posisi "terbalik" seperti ini, mudik melalui Jalur Pantura justru menjadi pilihan menarik, untuk tidak dikatakan cerdik.

Sebagaimana dikatakan Kaba Ops Polres Semarang Komisaris Polisi M Aslam kepada Tim Merapah Trans-Jawa 4.0 Kompas.com, Jumat (31/5/2019).

Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2019). Volume arus mudik dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Bawen-Salatiga menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-5 siang hari terpantau padat merayap.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2019). Volume arus mudik dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Bawen-Salatiga menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-5 siang hari terpantau padat merayap.
Menurut Aslam, Jalur Pantura lebih lengang dan lancar saat mudik tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Terlebih kepolisian telah mempersiapkan dan menyediakan perangkat untuk pengamanan mudik melalui Pospam-Pospam di beberapa titik strategis," kata Aslam.

Jalur Pantura menajdi lebih lengang, lanjut Aslam, sebagai dampak pemberlakuan sistem lalu lintas satu arah atau one way di Tol Trans-Jawa pada jam-jam tertentu.

Selain itu, imbuh dia, kondisi fisik Jalur Pantura lebih baik, tak kalah mulus dengan Tol Trans-Jawa.

"Perlintasan sebidang juga tidak sebanyak dulu, karena pemerintah telah membangun beberapa fly over, guna mengurai kemacetan. Secara umum, Jalur Pantura sangat layak digunakan sebagai jalur mudik," tutur Aslam.

Dia pun tak segan merekomendasikan pemudik yang terjebak kepadatan atau kemacetan di Tol Trans-Jawa untuk mengalihkan kemudinya melalui exit toll terdekat dan melanjutkan perjalanan melalui Jalur Pantura.

Kompas Video KOMPAS.com - Tim Merapah Trans-Jawa 4 Kompas.com kembali melanjutkan perjalanan ke Probolinggo, Jawa Timur. Probolinggo merupakan satu di antara 3 kabupaten yang dilalui ruas tol Pasuruan-Probolinggo. Tol yang memiliki panjang 31,1 KM ini merupakan akses bagi pemudik lebaran yang ingin singgah ke sejumlah tempat wisata yaitu Ranu Agung dan Madakaripura. Ruas Tol Pasuruan-Probolinggo berakhir di kilometer 841. Titik ini merupakan cikal bakal tol trans-jawa bagian terakhir yakin ruas Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,90 KM. Saksikan terus perjalanan Tim Merapah Trans-Jawa 4 di video selanjutnya #merapah #merapahtransjawa #merapahtransjawa4 #mudik #lebaran #arusmudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau