Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepas Jebakan "Negara Berpenghasilan Menengah" (II)

Kompas.com - 14/05/2019, 16:00 WIB
Harun Alrasyid Lubis,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Segudang catatan infrastruktur di atas, ke depan masih menjadi tugas dan pekerjaan rumah susulan bagi Indonesia.

Meski akhir-akhir ini geliat membangun infrastruktur sudah menemukan momentumnya walau dengan segala risiko yang tersisa masih harus diatasi, seperti, risiko biaya Operation & Maintenance infrastruktur rel LRT, MRT dan jalan tol baru yang tak akan tertutupi dari pendapatan tarif untuk masa 10 tahun sampai dengan 15 tahun ke depan.

Pekerjaan rumah lain adalah memastikan pasokan input barang dan jasa infrastrutur tetap harus semaksimum mungkin menggunakan sumber daya lokal dan produk dalam negeri, ini mutlak agar neraca pedagangan di sisi lain juga aman tidak defisit.

Ini catatan negatif penting untuk kita maklumi dalam episode pembangunan infrastruktur baru-baru ini. Untuk itu Indonesia juga harus lebih sungguh-sungguh mengembangkan tenaga kerja yang handal, terampil, dan innovation-driven.

Ke depan ekosistem kebijakan publik dan riset harus dapat mendorong melahirkan produk-produk unggulan, upaya lanjutan ini perlu diwadahi sesegera mungkin.

Dalam era revolusi 4.0 wadah dan kebijakan untuk "sand-boxing teknologi baru" sudah menjadi keharusan dan tidak bisa ditawar-tawar. Apa itu sand-boxing?

Akan saya bahas dalam seri artikel selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau