Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/04/2019, 17:35 WIB

Kini, sebuah studio dari Italia, WASP, memanfaatkan sekam dan jerami padi untuk membangun rumah dengan teknologi 3D. Studio ini memanfaatkan teknologi tiga dimensi dengan bahan yang lebih murah.

Rumah yang dibangun seluas 29 meter persegi ini membutuhkan proses konstruksi selama 10 hari.

Proyek hunian yang dinamai Gaia House tersebut bertujuan untuk menyediakan contoh bagi pembangunan hunian secara massal.

"GAIA merupakan modul berkinerja tinggi baik dari segi kesehatan dan energi, dengan dampak yang hampir nol persen," ujar tim desain.

Gaia House hasil rancangan WASP didesain dengan bentuk lingkaran. Desainnya sendiri dirancang secara komputasi dan dikembangkan oleh tim untuk mengurangi jumlah material yang dibutuhkan.

WASP menggunakan alat pencetak yang dipasang pada crane. Material yang digunakan merupakan campuran dari berbagai bahan dan komposisi antara lain 25 persen tanah, 40 persen jerami padi, 25 persen sekam padi, dan sisanya merupakan kalsium hidroksida.

Baca juga: Dengan Teknologi Cetak 3D, Bangun Rumah Cukup 24 Jam

Sebelum dicampurkan, jerami padi dihancurkan dan dicampur dengan tanah, kalsium hidroksida, dan tanah. Bahan tersebut lalu dimasukkan ke dalam mesin yang akan mencetaknya menjadi lapisan-lapisan dinding.

Adapun bangunan didirikan di atas fondasi beton berbentuk lingkaran. 

Sementara untuk interiornya, WASP menggunakan tanah liat yang dicampur dengan minyak dan clay. WASP Sementara untuk interiornya, WASP menggunakan tanah liat yang dicampur dengan minyak dan clay.
Uniknya, mesin akan mencetak material dalam bentuk berlubang pada bagian tengah dinding. Bagian tengah tersebut dirancang khusus sebagai tempat untuk meletakkan sekam padi. Sekam ini berguna untuk insulasi dan menjaga suhu tetap stabil baik dalam musim dingin dan panas.

Meski menggunakan teknologi pencetakan 3D, namun struktur utama tetap harus ditopang oleh kayu yang berfungsi memberikan kekuatan tambahan saat atap ditambahkan pada struktur.

Sementara untuk interiornya, WASP menggunakan tanah liat yang dicampur dengan minyak dan clay.

Saat ini WASP bekerja sama dengan Institute for Advance Architecture of Catalonia untuk mengembangkan dinding tanah dengan pencetakan 3D.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Archpaper



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+