Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danai 765.000 Debitur KPR, SMF Catat Peningkatan Kinerja

Kompas.com - 10/04/2019, 13:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Proyek percontohan program ini telah berjalan pada bulan Desember 2018 melalui perbaikan 14 rumah di Kelurahan Purwokinanti, Daerah Istimewa Yogyakara.

Program keempat yaitu, program KPR SMF Paska Bencana. Untuk tahap awal, program ini diperuntukkan bagi 3000 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terkena dampak bencana alam di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: SMF Teken Perjanjian Akad KPR Pasca-bencana

SMF bekerja sama dengan Bank NTB Syariah sebagai lembaga penyalur pembiayaan KPR pasca bencana.

Selain itu tahun 2018, SMF telah berhasil menghadirkan produk Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Ritel pertama di Indonesia melalui mekanisme perdagangan di pasar sekunder.

Peluncuran EBA SP Ritel ini merupakan upaya SMF dalam memperluas dan mengembangkan investor base EBA-SP, 

Para investor potensial seperti generasi milenial dan masyarakat lainnya dapat berinvestasi melalui instrumen ini.

"EBA-SP Ritel akan menjadi alternatif baru bagi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal. Sebelumnya EBA-SP banyak dimiliki oleh investor institusi seperti Dana Pensiun (Dapen), Asuransi, dan lainnya," imbuh Ananta.

Transaksi sekuritisasi

Secara keseluruhan, SMF berhasil membukukan peningkatan kinerja terutama dalam mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan.

Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial Ananta WiyogoHilda B Alexander/Kompas.com Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial Ananta Wiyogo
Melalui transaksi sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang mencapai Rp 11,88 triliun pada tahun 2018, SMF mencatat lonjakan 44,34 persen dibanding tahun 2017 sebesar Rp 8,23 triliun. 

Secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan sejak 2005 hingga Desember 2018 mencapai Rp 47,52 triliun.

Pencapaian tersebut berdasarkan data laporan keuangan teraudit periode 31 Desember 2018, dengan total aliran dana yang disalurkan dalam bentuk kegiatan sekuritisasi Rp 2 triliun dan penyaluran pinjaman Rp 9,88 triliun. 

Peningkatan juga dialami segmen aset menjadi Rp 19,49 triliun, atau naik 24,5 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp 15,66 triliun.

Ilustrasi pembangunan rumahwww.shutterstock.com Ilustrasi pembangunan rumah
Adapun posisi penyaluran pinjaman sejumlah Rp 15,37 triliun, atau meningkat 38,5 persen dibanding tahun 2017 sebesar Rp11,10 triliun.

Sementara laba bersih mencapai Rp 437 miliar, lebih tinggi 10,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 397 miliar.

Pertumbuhan penyaluran pinjaman juga diiringi dengan penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan.

Selama 2018, SMF telah menerbitkan surat utang Rp 5,551 triliun melalui penerbitan obligasi PUB IV Tahap III Rp 2.000 miliar, PUB IV Tahap IV Rp 1.163 miliar, PUB IV Tahap V Rp 1.500 miliar dan PUB IV Tahap VI Rp 888 miliar.

Terkait transaksi sekuritisasi, sejak 2009 hingga 31 Desember 2018, SMF telah berhasil memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif Rp 10,15 triliun.

Sedangkan, untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau