Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Anda, Bagaimana Tingkat Pelayanan MRT Jakarta?

Kompas.com - 10/04/2019, 07:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nyaris sebulan moda raya terpadu (MRT) Jakarta beroperasi. Dalam perjalanannya melayani masyarakat ibu kota, MRT Jakarta memang belum sempurna.

Ada yang menganggapnya cukup sukses mengubah perilaku berkendara warga jakarta, namun tak sedikit yang masih memberikan beberapa catatan khusus. Terutama terkait tingkat pelayanan.

Keberhasilan MRT Jakarta, dinilai tak hanya dari banyaknya penumpang yang diangkut per hari, melainkan juga level of service di jalan.

Menurut Ketua Bidang Transportasi Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) DKI Jakarta Reza Firdaus, ukuran kinerja level of service dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan, dan hambatan yang terjadi.

“Dengan kata lain keberadaan MRT harus dapat mengurangi kemacetan, atau seberapa besar share transportasi publik terhadap total moda transportasi di koridor itu,” ucap Reza kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2019).

Dia mencontohkan warga Jakarta yang berangkat dari Lebak Bulus menuju ke Bundaran HI ada 200.000 orang per hari.

Baca juga: Setelah Bertarif, MRT Jakarta Diisi 60.000-70.000 Penumpang Per Hari

Dari angka itu, bisa dihitung jumlah orang yang menggunakan mobil dan sepeda motor pribadi, taksi, serta alat transportasi publik.

“Semakin besar persentase orang yang menggunakan transportasi publik, semakin sukses moda itu,” imbuhnya.

Apabila semakin banyak orang yang sehari-harinya menggunakan kendaraan pribadi lalu beralih memakai alat transportasi umum, berarti level of service di jalan akan semakin meningkat.

Sebab, kepadatan kendaraan pribadi di jalan akan berkurang sehingga bisa mengurangi kemacetan lalu lintas.

Selain itu, hasilnya pun akan berpengaruh positif ke hal lain, misalnya mempercepat waktu perjalanan, mengurangi polusi udara karena emisi karbon dioksida dari pembakaran bensin pun berkurang.

Ujung-ujungnya, lingkungan menjadi lebih sehat dan kualitas hidup masyarakat pun meningkat.

Reza menambahkan, seharusnya pemerintah membuat penelitian tentang level of service jalanan di Ibu Kota sehubungan dengan kehadiran MRT.

“Perhitungan itu harusnya masuk di feasibility study proyek MRT. Karena kita bukan hanya bisa menghitung kondisi sekarang, memperkirakan masa depan pun bisa,” cetusnya.

Enam Tingkat

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau