JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan proyek lainnya, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dianggap sangat istimewa.
Bukan semata termasuk proyek strategis nasional (PSN) dalam jaringan Tol Trans-Sumatera, melainkan dirancang untuk mengakomodasi keanekaragaman hayati Pulau Sumatera atau Sumatera Biodiversity.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menuturkan, proyek jalan bebas hambatan ini akan dilengkapi dengan lima terowongan gajah.
"Gajah merupakan salah satu kekayaan dalam Sumatera Biodiversity ini. Kami akan buat terowongan khusus untuk mereka melintas," ujar Danang dalam paparan perkembangan Tol Pekanbaru-Dumai, di Jakarta, Senin (4/3/2019).
Terowongan ini, lanjut Danang, terutama dibangun di kantong-kantong gajah seperti Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Siak.
Baca juga: Meski Prioritas, BPJT Belum Bisa Pastikan Penyelesaian Tol Cisumdawu
Kawasan Balai Raja teridentifikasi sebagai bagian dari trase Tol Pekanbaru-Dumai Seksi IV dan V. Di sini, masih terdapat 25 ekor gajah.
"Terowongan dibangun supaya tidak mengganggu habitat mereka," imbuh Danang.
PT Hutama Karya (Persero) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), menurut Danang, telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau (BBKSDA), dan World Wildlife Fund (WWF) untuk membangun jalur perlintasan gajah.
Perlintasan tersebut perlu didesain dengan memperhatikan habitat alami, koridor, dan ruang transit untuk gajah.
Tol Pekanbaru-Dumai membentang sepanjang 131,48 kilometer. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)-nya diteken pada 20 April 2016.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.