JAKARTA, KOMPAS.com - Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,47 kilometer merupakan bagian dari jaringan Tol Trans-Jawa di Jawa Barat dengan status proyek strategis nasional (PSN).
Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong rampungnya pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) khususnya Seksi I dan II sepanjang 27,62 kilometer.
Kendati demikian, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) belum dapat memastikan waktu penyelesaian tol dengan taksiran total biaya konstruksi keseluruhan sekitar Rp 8,4 triliun ini.
"Tol Cisumdawu termasuk sulit. Terutama Seksi I dan II, karena ada terowongannya. Jadi, belum ada gambaran kapan tuntas," ungkap Anggota BPJT Kuntjahjo dalam paparan perkembangan Tol Cisumdawu, di Jakarta, Senin (4/3/2019).
Padahal tol ini dianggap krusial, karena berpotensi meningkatkan bangkitan perjalanan, atau mobilitas masyarakat Jawa Barat.
Baca juga: LMS Optimis Konstruksi Tol Akses Bandara Kertajati Dimulai Kuartal II
Terutama dari arah selatan (Bandung) yang ingin menuju Bandara Kertajati di Majalengka.
Tol ini juga menghubungkan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dengan jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang telah beroperasi.
"Hingga saat ini belum ada pengadaan lahan. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)-nya masih konsentrasi merampungkan Seksi III," imbuh Kepala Bagian Umum BPJT Mahbullah Nurdin.
Saat ini konstruksi Seksi III sudah berada pada level 59,09 persen dan ditargetkan selesai September 2019.
Untuk diketahui, pembangunan Seksi III hingga VI sepanjang 33,22 kilometer dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJT Danang Parikesit merinci, progres pembangunan Seksi I dan II mulai dari Cileunyi hingga Sumedang.
Baca juga: Masyarakat Urban Bisa Gunakan Tol JORR II Akhir 2019
Dua Seksi sepanjang 27,62 kilometer ini dibiayai oleh pinjaman Pemerintah dari China.
Skema ini merupakan bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
Perkembangan pembebasan lahan Seksi I sepanjang 10,57 kilometer sudah 65,86 persen dan progres konstruksi 14,26 persen.
Secara keseluruhan pembebasan lahan yang menjadi porsi Pemerintah sudah 89,5 persen.
"Ada pun konstruksi Seksi II sepanjang 17,05 kilometer dibagi menjadi dua fase. Fase I dari Ranca Kalong-Ciherang dengan panjang 6,35 kilometer sudah selesai tahun 2017," papar Danang.
Sementara Fase II Ciherang-Sumedang dengan panjang 10,7 kilometer saat ini progresnya 63,42 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.