Sedangkan untuk medium apartment (Grup III B kode 5F3) tarifnya berkisar antara Rp 4.900 untuk penggunaan 0-10 meter kubik hingga Rp 7.450 untuk 20 meter kubik.
Kelompok terakhir yakni above middle class apartment (Grup IV A kode 5FA) dipatok Rp 6.825 untuk penggunaan 0-10 meter kubik hingga Rp 9.800 untuk penggunaan 20 meter kubik.
Sementara untuk hihg rise building/apartemen/kondominium yang masuk Grup IV B dengan kode 3S dibanderol Rp 12.550 baik untuk penggunaan 0-20 meter kubik.
Potensi kerugian lain negara, sebut Teguh, terlihat dari banyaknya jumlah pelanggan. Ketika PDAM menjual air baku kepada pengelola apartemen, hanya ada satu laporan pelanggan apartemen.
Padahal, di dalam satu tower rusun jumlah unit yang dihuni dapat mencapai ribuan.
"Anda bisa bayangkan ini di rumah susun? Berapa kerugian PDAM dengan ini ketika mereka tidak menjual langsung. Meterannya harusnya ada 8.000 meteran, misalnya. 8.000 abodemen dipakai atau tidak pakai harus bayar. Di situ aja sudah ada potensi kehilangan," cetus Teguh.
Pemerintah beberapa waktu lalu mengakui adanya kebocoran PDAM di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum ( BPPSPAM) Bambang Sudiatmo mengatakan tingkat kehilangan air pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) di seluruh Indonesia rata-rata sebesar 33,16 persen.
Angka ini masih harus ditekan karena belum memenuhi target yang ditentukan, yaitu kurang dari 20 persen.
“Tingkat kehilangan air rata-rata nasional di PDAM adalah 33,16 persen. Angka ini masih tinggi dibandingkan dengan target nasional kurang dari 20 persen,” ujar Bambang kepada Kompas.com, Jumat (1/2/2019).
Berdasarkan data BPPSPAM, tingkat kehilangan air dalam beberapa tahun terakhir mengalami kenaikan. Pada 2015, PDAM kehilangan air sebesar 32,47 persen.
Kemudian, peningkatan kehilangan air juga terjadi pada 2017 sebanyak 32,80 persen.
Bambang menjelaskan, ada dua penyebab terjadinya kehilangan air dalam SPAM, yaitu kehilangan fisik akibat adanya jaringan pipa yang bocor dan kehilangan komersial akibat tidak akuratnya pengukuran meter air pada pelanggan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.