Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Co-living", Konsep Berbagi Hunian yang Kembali Menjadi Tren

Kompas.com - 24/01/2019, 21:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Melansir The Guardian, hunian bersama di negara tersebut menjanjikan "rumah" yang sudah dilengkapi dengan perabotan dan menajemen profesional.

Sebagian besar hunian tersebut ditambahi fasilitas ruang bersantai yang dapat digunakan bersama, fasilitas gym, hingga rooftop garden. Biasanya, biaya sewa yang dibebankan mencakup perawatan serta akses internet nirkabel.

Baca juga: Milenial, Ini Cara Mudah Punya Rumah

Sementara menurut Forbes, di Amerika Serikat, hunian bersama biasanya dibangun di perkotaan, seperti New York, Chicago, dan San Francisco. Harga sewa hunian bersama juga lebih murah dibanding dengan apartemen.

Di India, konsep rumah bersama mendapatkan penerimaan di masyarakat, terutama di kota-kota sibuk seperti Bengaluru.

Di negara ini, model bisnis co-living yang paling populer adalah menggunakan properti milik pihak ketiga, sedangkan untuk manajemen dikelola oleh operator.

Dalam hal ini, ada pembagian pendapatan antara pemilik properti dengan operator.

Selain itu, ada pula konsep bisnis di mana operator memanfaatkan properti eksisting yang dimiliki.

Tren desain

Biasanya hunian bersama dirancang dengan interior semenarik mungkin. Di kota-kota di Eropa seperti Berlin, hunian menjadi favorit karena menawarkan desain yang cukup unik dan relatif mewah.

Setiap ruangan dilengkapi dengan lantai kayu dan warna-warna pastel. Bahkan beberapa operator menyediakan ruang dengan desain ala rumah-rumah Skandinavian. Desain ini memang ditujukan bagi para profesional usia 20 tahun hingga 30-an.

Sementara di Inggris, co-living didesain dengan gaya yang lekat dengan anak kuliah. Beberapa operator menyediakan ruang yang relatif luas dibanding dengan yang lainnya.

Sedangkan di AS, ruang-ruang terbuka merupakan salah satu kunci. Selain itu, desain hunian bersama juga biasanya lebih simpel dengan penggunaan warna-warna netral, elemen industrial, serta unsur kayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau