Menurut Agasi, saat ini pekerjaan di lapangan masih berupa persiapan untuk mengerjakan bendungan utama. Fokus saat ini, masih berupa pekerjaan tanah dan saluran pengelak.
Panjang bendungan tersebut mencapai 550 meter, dengan tinggi 53 meter dan daya tampung 20 juta meter kubik.
"Untuk sekarang, ini merupakan bendungan paling besar di NTT," sebut Agasi.
Kendati kontrak pelaksanaan proyek hingga tahun 2022 mendatang, namun pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Wilayah Sungai, tetap berupaya melakukan percepatan.
"Jika memang memungkinkan, kita upayakan 3 sampai 4 tahun bisa kelar," imbuhnya.
Tahun 2018, dana yang digelontorkan untuk pembangunan Bendungan Temef senilai Rp 35 miliar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.