Rofinus merinci, jalan ini terbagi dalam empat segmen yakni ruas jalan Motaain-Salore-Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak sepanjang 57,01 kilometer, ruas Haekesak-Fulur-Turiskai-Nualain sepanjang 20,9 kilometer, ruas Nualain-Dafala sepanjang 49,7 kilometer dan ruas Dafala-Laktutus-Motamasin sepanjang 48,5 kilometer.
Menurut Rofinus, dari 176,1 kilometer, masih terdapat ruas jalan yang belum terhubung yakni ruas jalan Dafala-Henes-Nualai sepanjang 12,9 kilometer dan sesuai target kontrak akan diselesaikan tahun 2018.
Sementara Bendungan Temef di Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Pembangunan bendungan yang disebut terbesar di Provinsi NTT itu, lebih cepat dikerjakan oleh badan usaha milik negara (BUMN) itu.
"Progresnya sekarang sekitar 2,04 persen, dari rencananya 1,9 persen per bulan Juni 2018. Artinya kita sudah deviasi positif 0,106 persen," kata Kepala Teknik PT Waskita Karya (persero), Agasi Yudha Bestolova.
Menurut Agasi, saat ini pekerjaan di lapangan masih berupa persiapan untuk mengerjakan bendungan utama. Fokus saat ini, masih berupa pekerjaan tanah dan saluran pengelak.
Panjang bendungan tersebut mencapai 550 meter, dengan tinggi 53 meter dan daya tampung 20 juta meter kubik.
"Untuk sekarang, ini merupakan bendungan paling besar di NTT," sebut Agasi.
Kendati kontrak pelaksanaan proyek hingga tahun 2022 mendatang, namun pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Wilayah Sungai, tetap berupaya melakukan percepatan.
"Jika memang memungkinkan, kita upayakan 3 sampai 4 tahun bisa kelar," imbuhnya.
Tahun 2018, dana yang digelontorkan untuk pembangunan Bendungan Temef senilai Rp 35 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.