Salah satu pengembang spesialis komersial pergudangan, Citinine Development, merasakan denyut pertumbuhan properti di sektor ini justru semakin kuat.
"Ini karena Surabaya dan sekitarnya merupakan hub bagi Kawasan Timur Indonesia untuk produk-produk manufaktur dan komoditas hasil bumi serta industri lainnya sebelum menyebar ke wilayah barat," terang Komisaris Citinine Development Oei Soesanto.
Hal senada dikatakan Hendra, bahwa pergudangan tak lepas dari eksistensi kawasan industri yang merupakan sektor terkuat Surabaya, setelah hunian.
"Tanjung Perak adalah magnetnya. Belum lagi Proyek Strategis Nasional (PSN) JIIPE," imbuh Hendra.
Dalam waktu kurang dari setengah tahun, Harbour Nine yang dikembangkan sebanyak 114 unit, dan sudah terjual 38 unit tanpa pemasaran.
Konsepnya, menurut Direktur Citinine Development Stefanus Budihardja, mengombinasikan fungsi pergudangan, dan kantor, dengan segmen pasar pebisnis logistik, dan ekspedisi.
"Lokasinya hanya berjarak 3 kilometer menuju Pelabuhan Tanjung Perak," kata Stefanus.
Dengan posisi harga Rp 4 miliar untuk ukuran 4,5 meter x 13 meter, imbuh Stefanus, Harbour Nine diincar investor pergudangan.
"Kami belum pernah melakukan pameran di manapun. Tapi pembicaraan sudah banyak dengan eksekusi sudah 30 persen. Itu 38 unit terjual," sambung Stefanus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.