Menariknya, jumlah permintaan melebihi kuota yang disediakan yakni 1.300 pemesan melalui mekanisme Nomor Urut Pemesanan (NUP).
"NUP mengalami kelebihan (over subsribed). Meski begitu, kami stop, kami batasi hanya 500 unit yang kemudian akan kami tuntaskan selama 2 tahun ke depan untuk serah terima kunci," papar Jenny.
Menurut Jenny, para pembeli produk terbarunya sebagian besar merupakan konsumen loyal (loyal buyer) yang sebelumnya memiliki unit di perumahan yang sudah dikembangkan sejak lebih dari tiga dekade lalu.
Mereka tak hanya berasal dari Kota Surabaya dan kawasan penyangga sekitarnya, juga dari luar Pulau Jawa seperti disebutkan oleh Hendra.
"Kami akan terus menciptakan cluster-cluster baru di atas land bank yang belum dikembangkan seluas 200 hektar," aku Jenny.
Pondok Tjandra Indah merupakan hunian yang dibangun di atas lahan seluas 400 hektar yang bisa diakses melalui Tol Tambak Sumur dan Middle East Ring Road (MERR).
Seluas 200 hektar di antaranya sudah terbangun dengan tingkat hunian 8.000 kepala keluarga.
Saat ini sudah terbangun beberapa fasilitas penunjang, mulai dari pusat olahraga, club house, sekolah, pusat belanja, pusat komersial, dan proyek yang akan datang adalah mixed use development.
Proyek terbaru ini, kata Jenny, persis dilintasi MERR. Dengan estimasi dana Rp 1 triliun, proyek multifungsi ini akan terdiri dari apartemen, perkantoran, dan pusat belanja.
"Ini fasilitas yang melengkapi Kompleks Perumahan Pondok Tjandra Indah yang akan kami mulai pada tahun 2019 mendatang," jelas Jenny.
Catatan penjualan perumahan menggembirakan juga ditunjukkan AKR Grand Estate Marina (GEM) City yang dikembangkan AKR Land.
"Dari lima cluster yang sudah dilepas ke pasar, kami membukukan penjualan sekitar 75 persen atau 600 unit. Bahkan, empat cluster perdana berada di posisi 90 persen hingga 95 persen," ungkap Head of Commercial Region II AKR Land Regina Natalia.
AKR GEM City merupakan proyek perumahan berkonsep kota mandiri yang diluncurkan pada 2015 lalu.
Harga perdana AKR GEM City saat itu, kata Regina, masih berkisar Rp 3,5 juta per meter persegi atau Rp 350 juta hingga Rp 400 jutaan untuk tipe terkecil.
"Saat ini harganya sudah naik. Pertumbuhannya sekitar 20 persen," ujar Regina.
AKR GEM City dikembangkan di atas lahan seluas 800 hektar yang terdiri dari 7 distrik dan akan dilengkapi dengan fasilitas komersial seperti hotel, apartemen, perkantoran, dan bangunan komersial lainnya.
Finance and Accounting Manager AKR Land Desy Budi Mulyati menambahkan, untuk merealisasikan megaproyek ini, dibutuhkan investasi senilai 1,75 miliar dollar AS.
"Jika dikonversikan ke dalam kurs rupiah aktual, nilai investasinya sekitar Rp 26 triliun," kata Desy.
Kota mandiri ini terintegrasi dengan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) seluas 3.000 hektar.
Berdasarkan catatan Kompas.com, kawasan JIIPE dengan nilai investasi Rp 50 triliun berasal dari dua investor, yakni PT AKR Corporindo Tbk dan PT Pelindo III.