KOMPAS.com - Rumah Sakit Panzi di Republik Kongo merupakan tempat perawatan khusus ibu dan anak.
Rumah sakit ini dioperasikan oleh peraih Nobel Perdamaian 2018 sekaligus Sakharov Prize 2014, Dr Denis Mukwege.
Baca juga: China Operasikan Klinik Tanpa Tenaga Medis
Kini, Rumah Sakit Panzi menjadi tempat berobat bagi 400.000 jiwa, dan melakukan 3.500 persalinan setiap tahunnya.
Akibat kondisi yang buruk dari struktur bangunan maka banyak staf yang tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
Oleh karena itu, pihak rumah sakit bekerja sama dengan Göteborgs universitet untuk mengubah arsitektur tempat ini.
Konsep bangunan untuk unit ibu dan anak dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh Dr Mukwege bersama dengan Profesor Ilmu Kesehatan, Marie Berg.
Desain rumah sakit ini bahkan menjadi salah satu nominasi dalam World Architecture Festival 2018 dalam kategori Health - Future Project.
Sementara tim desain dari White Arkitekter bersama dengan Berg kemudian merancang bangunan yang bertujuan untuk mengurangi kematian ibu hamil dan melahirkan, serta menyediakan tempat yang lebih baik untuk kondisi kerja para staf.
"Setiap perempuan harus menerima perawatan yang berkualitas selama kehamilan, persalinan, kelahiran, dan seterusnya. Fasilitas baru ini diharapkan dapat mempromosikan pentingnya kesehatan wanita dan anak-anak selama masa kehamilan dan awal kelahiran," ujar Dr Denis Mukwege.
Sedangkan serangkaian paviliun modular dua lantai dibangun sebagai ruang pasca kelahiran dan unit rawat jalan.
Sementara setiap ruang bagi pasien dirancang untuk dapat menampung 8 hingga 16 orang. Tim arsitek juga menyediakan ruang pasien yang lebih kecil. Ruangan ini mampu menampung satu sampai dua tempat tidur.
Setiap unit kamar dirancang agar memiliki akses langsung ke taman. Hal ini sekaligus sebagai salah satu terapi untuk pemulihan pasien.
"Selama studi kelayakan, kami selalu diingatkan bahwa arsitektur dapat membuat perubahan yang besar. Dalam jangka panjang, kami berharap dapat membuat model yang dapat digunakan untuk tempat penyembuhan di negara-negara berkembang," ujar kepala tim arsitek White Arkitekter, Christiana Caira.