KOMPAS.com - Gurun Atacama di Chile terkenal sebagai salah satu tempat paling kering di muka bumi. Gurun ini juga merupakan salah satu tempat yang jarang terkena curah hujan.
Namun hal itu tak menghalangi firma arsitek asal Chile, MORAES, merancang sebuah resor di tengah gurun.
Resor ini menawarkan pemandangan yang unik sekaligus pengalaman menginap di tengah tandusnya gurun.
Rancangan resor yang bernama Pedras Baya Beachcamp ini bahkan menjadi salah satu nominasi di World Architecture Festival 2018 dalam kategori Hotel and Leisure.
Resor tersebut terdiri dari tiga buah bangunan penginapan berbentuk kubah dan satu buah bangunan yang berfungsi sebagai pusat kontrol.
Setiap kubah dapat menampung hingga empat orang, yang dilengkapi dengan satu buah kamar mandi serta teras.
Untuk menjaga privasi pengunjung, setiap bangunan kubah terpisah sejauh 50 meter. Hal ini juga membuat pengunjung lebih mudah melihat pemandangan danau air asin.
Untuk meminimalisasi kerusakan yang diakibatkan oleh pembangunan resor, proses konstruksi dibagi menjadi tiga tahap.
Selain itu, pembangunan resor juga dikerjakan oleh tim yang terdiri dari arsitek, tukang kayu, dan seorang pengrajin.
Model resor ini terinspirasi dari bangunan di sebuah desa yang terletak 40 menit dari lokasi.
Uniknya, fondasi setiap kubah tidak menggunakan semen sama sekali. Arsitek hanya menggunakan kayu yang ditanam sedalam satu meter di bawah pasir gurun yang dicampur dengan air garam.
Setiap pengunjung yang ingin menginap di resor ini dikenai biaya 120 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta per malam, dengan ketentuan minimal untuk dua malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.