Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Nyali, Berlibur di Tengah Gurun Paling Kering di Muka Bumi

Kompas.com - 12/11/2018, 17:38 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gurun Atacama di Chile terkenal sebagai salah satu tempat paling kering di muka bumi. Gurun ini juga merupakan salah satu tempat yang jarang terkena curah hujan.

Namun hal itu tak menghalangi firma arsitek asal Chile, MORAES, merancang sebuah resor di tengah gurun.

Resor ini menawarkan pemandangan yang unik sekaligus pengalaman menginap di tengah tandusnya gurun.

Rancangan resor yang bernama Pedras Baya Beachcamp ini bahkan menjadi salah satu nominasi di World Architecture Festival 2018 dalam kategori Hotel and Leisure.

fondasi setiap kubah tidak menggunakan semen sama sekali.Alejandro Gálvez, fondasi setiap kubah tidak menggunakan semen sama sekali.
Dibanding dengan membangun sebuah gedug besar, arsitek dari MORAES memutuskan untuk membangun beberapa gedung terpisah. Gedung-gedung tersebut dihubungkan oleh jalan.

Resor tersebut terdiri dari tiga buah bangunan penginapan berbentuk kubah dan satu buah bangunan yang berfungsi sebagai pusat kontrol.

Setiap kubah dapat menampung hingga empat orang, yang dilengkapi dengan satu buah kamar mandi serta teras.

Untuk menjaga privasi pengunjung, setiap bangunan kubah terpisah sejauh 50 meter. Hal ini juga membuat pengunjung lebih mudah melihat pemandangan danau air asin.

Setiap kubah dapat menampung hingga empat orang, yang dilengkapi dengan satu buah kamar mandi serta teras. 
Alejandro Gálvez, Setiap kubah dapat menampung hingga empat orang, yang dilengkapi dengan satu buah kamar mandi serta teras.
Sedangkan di dalam bangunan pusat, terdapat dua kamar mandi, satu aula, dua ruang makan, satu ruang keluarga, dapur, serta sebuah kantor.

Untuk meminimalisasi kerusakan yang diakibatkan oleh pembangunan resor, proses konstruksi dibagi menjadi tiga tahap.

Selain itu, pembangunan resor juga dikerjakan oleh tim yang terdiri dari arsitek, tukang kayu, dan seorang pengrajin.

arsitek dari MORAES memutuskan untuk membangun beberapa gedung terpisah Cristina Ananias arsitek dari MORAES memutuskan untuk membangun beberapa gedung terpisah
Setiap kubah dirancang dengan memanfaatkan material kayu. Struktur kayu tersebut kemudian ditutup dengan material lokal yang disebut dengan Brea atau Totora, yang mampu menyerap panas.

Model resor ini terinspirasi dari bangunan di sebuah desa yang terletak 40 menit dari lokasi.

Uniknya, fondasi setiap kubah tidak menggunakan semen sama sekali. Arsitek hanya menggunakan kayu yang ditanam sedalam satu meter di bawah pasir gurun yang dicampur dengan air garam.

Model konstruksi ini diklaim tidak akan meninggalkan kerusakan atau perubahan berarti pada lanskap gurun. 
Eduardo Montesinos Model konstruksi ini diklaim tidak akan meninggalkan kerusakan atau perubahan berarti pada lanskap gurun.
Model konstruksi ini diklaim tidak akan meninggalkan kerusakan atau perubahan berarti pada lanskap gurun.

Setiap pengunjung yang ingin menginap di resor ini dikenai biaya 120 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta per malam, dengan ketentuan minimal untuk dua malam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau