BANGKOK, KOMPAS.com – Peran juri dalam sebuah acara yang bersifat kompetitif sangatlah penting dan vital. Termasuk perhelatan Asia Property Awards 2018 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, 8-9 November 2018.
Dari total 13 juri grand final yang diketuai managing Director of Transform Architecture Vietnam, Thien Duong, terdapat nama Doddy A Tjahjadi.
Siapa dia?
Doddy merupakan sosok tak asing di bisnis properti dan dunia arsitektur Indonesia. Karya rancangannya bersama firma arsitektur yang dipimpinnya, PTI Architects, mampu mengubah tampilan visual Jakarta, maupun kota-kota lainnya di Indonesia.
Sebut saja Kuningan City Jakarta, Pantai Indah Kapuk Jakarta, Puri Indah Jakarta, Paragon City Semarang, dan Medan Center Point.
Baca juga: Pengembang Indonesia Optimistis Mampu Bersaing di Asia Property Awards
Di bawah kepemimpinannya, PTI Architects kerap mendapat posisi di antara 10 arsitek teratas di Indonesia sejak tahun 2005 dan hingga saat ini.
“Dia tidak bisa berdiri sendiri, harus mampu mengakomodasi kebutuhan manusia, sebagai penghuni dari karya-karya desain yang kami hasilkan,” kata Doddy.
Kendati kompetisi Asia Property Awards 2018 juga diikuti sejumlah pengembang Indonesia yang kerap menggunakan jasanya sebagai konsultan arsitektur, Doddy mengaku harus obyektif dan bisa melihat seluruh kriteria penjurian secara komprehensif.
Untuk diketahui, ada delapan pengembang properti Tanah Air yang berkompetisi dengan pengembang dari 14 negara lainnya di ajang bergengsi Asia Property Awards 2018 untuk memperebutkan gelar "Best in Asia".
Kedelapan pengembang ini terpilih mewakili Indonesia setelah melalui seleksi sangat ketat sebelumnya dalam acara Indonesia Property Awards 2018 dengan dewan juri yang diketuai Doddy.
Menurut dia, Asia Property Awards 2018 bukan event biasa, melainkan sebuah kompetisi yang mempertaruhkan nama baik, karya properti dengan desain berkualitas, kinerja serta etos terbaik para pengembang.
"Ini sebuah pertarungan kualitas di atas kuantitas. Semua menampilkan karya-karya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor properti serta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang," ujar Doddy kepada Kompas.com, Rabu (7/11/2018).
Dia menuturkan, Sinarmas Land, Triniti Land, Genesis Indojaya, Agung Sedayu Group, Belaputera Intiland, Intiland Development, Permadani Khatulistiwa, dan Gamaland, akan menghadapi hegemoni dan pengaruh pengembang lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.