Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Investasi Proyek Jembatan Batam-Bintan Membengkak

Kompas.com - 06/11/2018, 12:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan investasi pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang menghubungkan kedua pulau di Provinsi Kepulauan Riau itu diprediksi membengkak. Kendati dari sisi fisik, lebih pendek dari rencana semula.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya telah menerima usulan dokumen perencanaan yang telah diserahkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto menyebut, dari dokumen yang diterima, investasi yang diperlukan sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 11 triliun. Sementara panjangnya hanya 3 kilometer.

Namun, usulan tersebut belum final, karena pemerintah akan mengevaluasinya terlebih dahulu.

"Kan biayanya cukup besar, jadi kami pelajari dulu," kata Sugiyartanto, di kantornya, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Pemerintah Kaji Dokumen Perencanaan Jembatan Batam-Bintan

Bila dibandingkan dengan penghitungan kebutuhan investasi pada 2007 yang hanya sekitar Rp 7 triliun, maka terjadi kenaikkan mencapai 1,5 kali lipat.

"Tapi itu hitungan versi daerah ya. Kami masih mengkaji dampaknya secara keamanan, dievaluasi, dan ini berakibat terhadap cost (biaya)," tambah dia.

Terkait kebutuhan pendanaan, Sugiyartanto mengatakan, pemerintah tak menutup kemungkinan akan membuka peluang kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Hal ini mengingat potensi wisata di wilayah tersebut yang cukup tinggi, sehingga dapat dikelola antara pemerintah dan swasta. Terutama, potensi wisata di Pulau Bintan yang cukup terkenal dengan panoramanya.

"Berkaitan dengan tatanan masterplan pengembangan kawasan Pulau Bintan. Kan bukan hanya jembatan saja yang dibangun, tetapi kawasan. Kan juga cukup besar kan efeknya kalau jembatan itu segera dibangun," tutur Sugiyartanto.

"Nanti jembatannya kalau sudah nyambung ke arah airport Pangkal Pinang ya, kita nyicil yang kecil-kecil dulu. Yang gedenya nanti sekalian," imbuh Sugiyartanto.

Sebelumnya, Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengklaim, sudah ada investor asal China yang tertarik untuk membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan.

Panjang jembatan itu nantinya lebih panjang dari Jembatan Suramadu di Jawa Timur yaitu mencapai 7 kilometer.

Sementara, Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dan Jawa Timur hanya sepanjang 5,4 kilometer.

"Sudah ada investor dari China, yang membangun Jembatan Suramadu, untuk membangun Jembatan Batam-Bintan. Panjang 7 kilometer, nilai investasi Rp 4 triliun," kata Nurdin saat dijumpai di Batam, Jumat (2/3/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau