Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunter Jaya, Labirin Kekumuhan Jakarta Itu Mulai Bersolek

Kompas.com - 04/11/2018, 16:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung RW 01 di Sunter Jaya, Jakarta Utara, dalam dua pekan terakhir tampak lebih warna-warni. Kampung ini disulap menjadi kampung ramah pejalan kaki bagi warganya.

Lokasi kampung ini berada tepat di seberang Wisma Atlet Kemayoran dan hanya dipisahkan oleh Kali Item.

Kondisi perkampungan layaknya perkampungan umumnya di Jakarta yang sangat padat bangunan dan memiliki jalan yang sempit.

Baca juga: Kampung Ramah Pejalan Kaki, Upaya Menyulap Jakarta Lebih Manusiawi

Ruang wargaKompas.com / Dani Prabowo Ruang warga

Sehari-hari, kampung ini dipadati dengan aktivitas kendaraan roda dua yang cukup tinggi, terutama pada jam-jam sibuk.

Kemajuan teknologi informasi menyebabkan lahirnya peta digital yang menjadikan jalanan di perkampungan ini sebagai alternatif rute perjalanan.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, warga kampung bekerja sama dengan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP), mengubah wajah kampung menjadi lebih ramah pejalan kaki.

Ruang parkir yang berwarna kuning dan ruang terbuka hijau untuk jalur yang dicat warna hijau.Kompas.com / Dani Prabowo Ruang parkir yang berwarna kuning dan ruang terbuka hijau untuk jalur yang dicat warna hijau.

Pantauan di lokasi, di beberapa sudut jalan dibuat sistem manajemen parkir dan garis median jalan yang berliku.

Manajemen parkir ini diperuntukkan bagi warga yang memiliki kendaraan bermotor namun tidak punya lahan yang cukup untuk memarkirkannya.

Warga kemudian berinisiatif mengecat jalan berwarna kuning yang menjadi tanda bahwa lokasi tersebut merupakan area parkir.

Ada pula jalan yang dicat berwarna hijau yang berarti sudut ruang terbuka hijau (RTH) dan biru yang berarti ruang warga berkumpul.

Kampung ramah pejalan kaki di Sunter Jaya, Jakarta Utara.Kompas.com / Dani Prabowo Kampung ramah pejalan kaki di Sunter Jaya, Jakarta Utara.

Pada sudut lain, terlihat pula tembok yang dicat warna-warni serta mural yang menggambarkan sejarah perkembangan kampung dari masa ke masa.

Ada pula mural di atas jalan sehingga membuat tampilan kian semarak. Mural ini tak sekadar gambar semata, tetapi ada juga yang menggambarkan permainan anak-anak tradisional seperti taplak gunung atau engklek dan ular tangga.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Yusmada Faizal saat mengecek lokasi kampung ramah pejalan kaki di Sunter Jaya, Minggu (4/11/2018).Kompas.com / Dani Prabowo Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Yusmada Faizal saat mengecek lokasi kampung ramah pejalan kaki di Sunter Jaya, Minggu (4/11/2018).

Selain itu, ada juga beberapa bagian tembok yang sengaja dicat semarak untuk menjadi sudut 'selfie'.

Country Director ITDP Yoga Adiwinarto mengatakan, sebagian besar gagasan atau ide pewarnaan tersebut hadir dari anak-anak.

Hanya untuk sistem manajemen parkir merupakan masukan dari warga dewasa guna memberikan tanda bahwa kendaraan bermotor tidak boleh diparkir sembarangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau