JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung RW 01 di Sunter Jaya, Jakarta Utara, dalam dua pekan terakhir tampak lebih warna-warni. Kampung ini disulap menjadi kampung ramah pejalan kaki bagi warganya.
Lokasi kampung ini berada tepat di seberang Wisma Atlet Kemayoran dan hanya dipisahkan oleh Kali Item.
Kondisi perkampungan layaknya perkampungan umumnya di Jakarta yang sangat padat bangunan dan memiliki jalan yang sempit.
Baca juga: Kampung Ramah Pejalan Kaki, Upaya Menyulap Jakarta Lebih Manusiawi
Sehari-hari, kampung ini dipadati dengan aktivitas kendaraan roda dua yang cukup tinggi, terutama pada jam-jam sibuk.
Kemajuan teknologi informasi menyebabkan lahirnya peta digital yang menjadikan jalanan di perkampungan ini sebagai alternatif rute perjalanan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, warga kampung bekerja sama dengan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP), mengubah wajah kampung menjadi lebih ramah pejalan kaki.
Pantauan di lokasi, di beberapa sudut jalan dibuat sistem manajemen parkir dan garis median jalan yang berliku.
Manajemen parkir ini diperuntukkan bagi warga yang memiliki kendaraan bermotor namun tidak punya lahan yang cukup untuk memarkirkannya.
Warga kemudian berinisiatif mengecat jalan berwarna kuning yang menjadi tanda bahwa lokasi tersebut merupakan area parkir.
Ada pula jalan yang dicat berwarna hijau yang berarti sudut ruang terbuka hijau (RTH) dan biru yang berarti ruang warga berkumpul.
Pada sudut lain, terlihat pula tembok yang dicat warna-warni serta mural yang menggambarkan sejarah perkembangan kampung dari masa ke masa.
Ada pula mural di atas jalan sehingga membuat tampilan kian semarak. Mural ini tak sekadar gambar semata, tetapi ada juga yang menggambarkan permainan anak-anak tradisional seperti taplak gunung atau engklek dan ular tangga.
Selain itu, ada juga beberapa bagian tembok yang sengaja dicat semarak untuk menjadi sudut 'selfie'.
Country Director ITDP Yoga Adiwinarto mengatakan, sebagian besar gagasan atau ide pewarnaan tersebut hadir dari anak-anak.
Hanya untuk sistem manajemen parkir merupakan masukan dari warga dewasa guna memberikan tanda bahwa kendaraan bermotor tidak boleh diparkir sembarangan.