Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Ruang Kantor Serba Terbuka

Kompas.com - 02/11/2018, 13:44 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Setiap ruang dirancang dengan konsep yang dinamis. Meski dibuat privat, namun setiap karyawan masih dapat bertatap muka dan berinteraksi.

Desain kantor ini kemudian ditiru oleh banyak perusahaan. Namun proses peniruan yang salah kemudian melahirkan masalah baru.

Melansir Enterpreneur, banyak perusahaan yang hanya mengambil konsep kantor terbuka tanpa memerhatikan jumlah karyawan dan luas ruangan.

Selain itu, banyak perusahaan yang ingin menekan biaya dengan mengurangi ruang kerja pegawai. Lalu lahirlah pembatas atau yang biasa disebut dengan kubikel.

ilustrasi kubikelk2space.co.uk ilustrasi kubikel
Setiap ruang kerja dibatasi dengan sekat. Namun penggunaan sekat ini tidak dibarengi dengan desain yang sesuai.

Penempatan sekat bahkan membuat ruang kerja menjadi lebih statis. Model ruang kerja ini menjadi populer pada dekade 80-an.

Desain ruang perkantoran dengan kubikel akhirnya melahirkan reaksi akan ruang kantor yang lebih fleksibel. Pada dekade 90-an, konsep ruang terbuka mulai dimunculkan kembali.

Fortune menulis, kini sebanyak 70 persen ruang kantor di Amerika Serikat menggunakan desain ruang terbuka, khususnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan informasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau