Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Ruang Kantor Serba Terbuka

Kompas.com - 02/11/2018, 13:44 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ruang kerja tanpa sekat atau open office menjadi tren di banyak perusahaan. Desain ruang kantor terbuka dianggap memberikan kebebasan bagi karyawan untuk berinteraksi, serta lebih terbuka dalam komunikasi.

Melansir Fortune, konsep ruang kantor terbuka sebenarnya lazim digunakan sebelum tren kantor berkubikel mulai popular pada 1960-an.

Munculnya pembatas partisi ini menawarkan kebebasan dan privasi bagi karyawan.

Ruang kantor terbuka

Berdasarkan video yang diunggah oleh Vox, konsep open office awalnya digunakan oleh sebuah kantor pos di London sekitar tahun 1872.

Kemudian arsitek Frank Lloyd Wright merancang kantor terbuka digunakan di Racine, Wisconsin pada 1939, tepatnya di gedung SC Johnson Building.

Di tempat ini, Wright mendesain ruangan kantor terbuka yang dianggap sebagai masterpiece. Wright menggunakan material baru yang jarang digunakan pada masa itu untuk merancang ruangan, seperti metal, untuk menegaskan desain yang ia buat.

Tak hanya merancang konsep dan desain ruang kantor, Wright juga merancang setiap detail furnitur yang digunakan.

Tujuannya tak lain agar para karyawan yang bekerja menjadi lebih produktif dan nyaman.

Setiap ruangan memiliki desaain yang berbeda, tergantung dari kebutuhan dan tipe pekerjaan karyawan.

Konsep ini kemudian ditiru oleh berbagai perusahaan. Pada akhirnya, konsep ruang kantor terbuka menjadi salah kaprah.

Banyak perusahaan yang menempatkan para pegawainya dalam satu ruangan besar, dengan tujuan menghemat ruang.

Konsep ruang kantor terbuka rancangan arsitek Frank Lloyd Wright www.scjohnson.com Konsep ruang kantor terbuka rancangan arsitek Frank Lloyd Wright
Lahirnya "Action Office" dan Kubikel

Pada 1964, Chief Executive Robert Propst, Herman Miller merancang konsep "action office". Konsep ini merupakan kritikan dari desain ruang kantor terbuka yang kurang memberikan privasi bagi karyawan.

Rancangan Herman Miller memberikan ruang privasi lebih bagi para karyawan dengan menambahkan pembatas pada setiap area kerja.

Ide utamanya adalah membuat privasi pekerja terjaga namun masih dapat berinteraksi dengan sesama kolega.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com