Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Gempa dan Tsunami, "Disposal Area" Sangat Dibutuhkan

Kompas.com - 04/10/2018, 22:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

PALU, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bekerja membuka konektivitas dan pembersihan jalur-jalur vital untuk kelancaran evakuasi dan distribusi logistik pasca gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9/2018).

Direktur Preservasi Jalan Kementerian PUPR Atyanto Busono menuturkan dalam masa tanggap darurat selama dua pekan atau 14 hari, pembersihan kota dan jalur konektivitas sudah rampung dan terbuka.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV Satriyo UtomoKompas.com/HILDA B ALEXANDER Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV Satriyo Utomo
Khusus jalur konektivitas untuk kepentingan evakuasi, kondisi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota atau kabupaten saat ini sudah tembus dan terbuka.

"Jadi kendaraan evakuasi dan logistik bisa melaluinya dengan lancar tanpa hambatan," ujar Atyanto kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018).

Penanganan jalur konektivitas ini tak hanya di Kota Palu, dan Kabupaten Donggala, melainkan juga di Kabupaten Sigi.

rekonstruk kota akan dikerjakan oleh Pemerintah.Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR rekonstruk kota akan dikerjakan oleh Pemerintah.
Menurut Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV Satriyo Utomo jalur konektivitas di Kabupaten Sigi sudah bisa dilintasi seiring pembersihan yang dilakukan sejak Rabu (3/10/2018).

"Sekarang sudah tembus. Tinggal pekerjaan membersihkan dan membuang puing-puing reruntuhan bangunan," kata Satryo.

Terkait pekerjaan pembersihan kota, disposal area menjadi hal penting mengingat masifnya puing reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, lokasi yang dijadikan sebagai disposal area belum ditentukan.

"Jadi kami membuang puing-puing reruntuhan bangunan di tempat pembuangan sementara di sekitar kawasan terdampak gempa dan tsunami," ucap Satryo.

Untuk kota Palu, sedianya lokasi disposal area diusulkan berada di Jembatan IV atau wilayah Jembatan Kuning. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah tidak menyetujuinya.

Karena itu, Kementerian PUPR menyerahkan keputusan penentuan disposal area ini kepada Pemprov Sulawesi Tengah.

"Hari ini kami mengadakan pertemuan koordinasi antar Muspida terkait penetapan disposal area," cetus Satryo.

rekonstruk kota akan dikerjakan oleh Pemerintah.Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR rekonstruk kota akan dikerjakan oleh Pemerintah.
Sebelumnya diberitakan, dalam masa tanggap darurat, Kementerian PUPR fokus untuk membantu evakuasi korban, penyediaan prasarana sarana air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing dan kemudahan konektivitas.

“Alat berat kami sudah masuk yakni 6 unit di Petobo dan 4 unit di Balaroa termasuk 1 ekskavator dengan stone breaker dan akan kita tambah lagi mengingat luasnya wilayah terdampak. Diperkirakan banyak korban jiwa akibat likuifaksi,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Selain itu juga sudah digunakan 4 ekskavator, 1 dump truck, 1 unit loader di Balaroa. Di Petobo telah ditempatkan 7 ekskavator, 1 backhoe loader, 1 dump truck.

Tambahan 2 excavator dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang di Makassar juga sudah tiba di Kota Palu.

Proses pembersihan Kota Palu dilakukan menggunakan alat berat berupa 3 unit ekskavator, 1 loader, 1 backhoe loader, 1 grader, dan 4 dump truck.

Ditargetkan pembersihan kota akan selesai dalam waktu 2 minggu atau pertengahan Oktober 2018. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com