Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Christchurch Ajak Warga Bangun Kota Setelah Bencana

Kompas.com - 04/10/2018, 19:40 WIB
Rosiana Haryanti,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa yang mengguncang Christchurch, Selandia Baru, pada 2010 dan 2011 meninggalkan berbagai kerusakan.

Beberapa gedung yang sudah dirancang dengan teknologi baru pun ikut runtuh. Hal ini bukan tanpa alasan.

Salah satu penyebabnya yaitu likuifaksi atau pergeseran tanah yang mengakibatkan hilangnya kekuatan tanah dan tidak bisa menahan lapisan di atasnya.

Rentetan gempa pada 2010 dan 2011 di Selandia Baru bermula pada September 2010. Pada waktu itu, gempa mengguncang dengan magnitudo 7,1. Pusat gempa berada sekitar 40 kilometer di sebelah barat kota.

Gempa kedua bermagnitudo 6,3 kembali mengguncang kota terbesar kedua di Selandia Baru ini pada Februari 2011. Gempa kedua ini tak hanya membawa kerusakan lebih besar, tetapi juga bencana lain bagi penduduk kota.

Bencana itu juga mengakibatkan naiknya lumpur ke permukaan tanah. Tak kurang dari 200.000 ton lumpur membanjiri kota. Banyak bangunan yang dirancang dengan teknologi dan konstruksi ramah gempa ikut rusak.

Likuifaksi yang terjadi juga mengakibatkan 80 persen sistem pembuangan dan pengairan rusak berat.

Baca juga: Cara Hadapi Gempa dan Tsunami, Indonesia Perlu Belajar dari Chile

"Share an Idea"

Kampanya Share an Idea Christchurch Share an Idea Christchurch Kampanya Share an Idea Christchurch
Salah satu hal menarik yang bisa dipelajari dari Christchurch adalah upaya pemerintah melibatkan warganya dalam pemulihan pusat kota dengan sebuah kampanye.

Kampanye yang diberi nama "Share an Idea" ini telah berhasil mengajak masyarakat untuk terlibat dalam upaya pemulihan kota.

Kampanye ini memfasilitasi diskusi bersama anggota masyarakat dalam membangun kembali kawasan pusat bisnis (central business district/CBD).

Masyarakat dapat memberikan masukan serta ide secara daring (online). Usulan tersebut akan tampil dalam tampilan situs web. Uniknya, setiap orang juga bisa memilih usulan terbaik dengan cara voting.

Diskusi ini menghasilkan beberapa ide mengenai rencana pembangunan pusat kota. Salah satunya adalah mengubah kawasan tersebut menjadi area hijau.

Ide lainnya adalah mengubah pusat kota menjadi taman bermain yang layak. Taman yang dinamai Margaret Mahy Family Playground ini menyediakan lapangan bermain anak-anak, wahana olahraga, hingga arena outbond. Pembangunan taman ini menghabiskan dana 20 juta dollar AS.

Ide untuk mengubah area pusat kota tak hanya sampai di situ. Bahkan, sebuah organisasi yang menamakan diri The Stronger Christchurch Infrastructure Rebuild Team (SCIT) turut memberikan sumbangsih berupa ide untuk membangun kembali beberapa area kota dengan bahan ramah gempa seperti kontainer.

Bangunan-bangunan sementara ini dibuat untuk mengajak masyarakat kembali ke kota sambil menunggu pemulihan dan pembangunan ulang selesai.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau