Bangunan yang terkenal adalah START Container Mall. Gedung ini bahkan menjadi salah satu atraksi turis yang berkunjung ke Christchurch meski bangunan ini didirikan untuk sementara.
Baca juga: Bantu Pemerintah, Kontraktor Ikut Tangani Bangunan Rusak Pasca-gempa
Membangun kembali kota
Bencana yang terjadi mau tak mau memaksa pemerintah untuk memetakan kembali wilayah rawan bencana. Kawasan-kawasan yang berada di zona merah tentu menjadi area terlarang untuk dibangun.
Salah satu yang menjadi tantangan dalam membangun kembali kawasan kota adalah mengubah kawasan CBD yang juga masuk ke zona rawan.
Kawasan CBD di Christchurch, sama seperti area lain di berbagai belahan dunia, merupakan wilayah yang padat dengan bangunan-bangunan tinggi.
Untuk itu, pemerintah kota harus memutuskan untuk merobohkan bangunan rusak dan berbahaya di area itu. Hingga kini, proses merobohkan bangunan di wilayah rawan bencana masih berlangsung.
Pemerintah kota juga memutuskan untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai ruang terbuka dan area berkumpul masyarakat.
Proyek pemulihan kembali ini dinamai Anchor Project. Tak kurang dari 17 proyek direncanakan oleh Pemerintah Selandia Baru.
Tak hanya kawasan CBD, area Bexley yang juga termasuk zona merah turut berubah fungsi.
Sebelum gempa melanda, tak kurang dari 4.000 orang tinggal di area ini. Namun, kini hanya ditemukan beberapa rumah di Bexley. Wilayah lain telah berubah menjadi ruang terbuka.
Selama masa pemulihan, daerah-daerah yang masuk ke zona merah ditutup untuk umum. Ini karena banyak bangunan yang tenggelam dianggap berbahaya.
Untuk itu, pemerintah kota menerjunkan tim yang bertugas mengidentifikasi bangunan berbahaya dan dianggap tidak stabil untuk diruntuhkan.
Tim yang diberi nama CERA ini juga bertugas untuk membuka lahan dan membuang puing-puing bangunan di lokasi yang aman.
Para petugas mulai membersihkan area dari sampah dan puing. Tak lupa mereka pun juga merobohkan bangunan di area tersebut.
Perubahan tak hanya terjadi di pusat ekonomi dan bisnis Christchurch, tetapi juga di wilayah lain yang rawan bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.