Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Desari, Dimulai SBY, Diresmikan Jokowi

Kompas.com - 28/09/2018, 13:34 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Selama ini, masyarakat yang ingin bepergian ke Depok menggunakan jalan arteri yang ada. Kalau pun ingin mengakses tol, satu-satunya yang ada hanyalah Tol Jagorawi.

"Kita harapkan ini nanti akan mempercepat mobilitas orang atau barang dari Jakarta menuju ke Depok," kata Presiden Jokowi.

Secara keseluruhan, panjang tol ini dirancang sepanjang 21,6 kilometer dan terbagi ke dalam tiga seksi. Seksi I yang diresmikan yaitu Antasari-Brigif sepanjang 5,8 kilometer.

Seksi dua terbagi ke dalam dua seksi, yaitu Seksi IIA Brigif-Krukut sepanjang 2,7 kilometer. Saat ini proses pembebasan tanah untuk seksi ini telah mencapai 99,94 persen dan pekerjaan fisiknya 68,10 persen. Konsorsium menargetkan penyelesaian seksi ini pada akhir 2018.

Sementara Seksi IIB sepanjang 3,6 kilometer terbentang dari Krukut hingga Sawangan. Saat ini proses pengadaan tanahnya telah mencapai 36,86 persen dan fisiknya 0,90 persen.

Seluruh pekerjaan konstruksi seksi ini ditargetkan rampung pada pertengahan 2019.

Adapun Seksi III Sawangan-Bojonggede sepanjang 9,5 kilometer saat ini masih dalam tahap persiapan pengadaan tanah.

Tarif ringan

Untuk sementara, masyarakat yang ingin melewati Tol Desari dapat menikmatinya tanpa tarif alias gratis. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga kini masih merumuskan besaran tarif yang akan diterapkan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan, tarif yang berlaku tidak akan memberatkan masyarakat.

Pasalnya, ia meyakini, bahwa jalan bebas hambatan ini akan menjadi alternatif komuter bagi mereka yang selama ini melewati Tol Jagorawi maupun arteri Depok-Lenteng Agung-Tanjung Barat-Pasar Minggu.

"Berapa tarif sekarang ini, kita memang berusaha meringankan logistik terutama. Tapi kalau di dalam kota ini tidak hanya logistik tapi commuter yang banyak. Kita akan coba maksimal Rp 1.500 per kilometer maksimal," kata Basuki.

Besaran tarif tersebut juga mempertimbangkan nilai pengembalian investasi berdasarkan masa konsesi selama 40 tahun dan besarnya investasi yang dikeluarkan konsorsium, yaitu sebesar Rp 4,9 triliun.

Terlebih, ada rencana untuk memperpanjang trase tol sampai ke Salabenda, Bogor, Jawa Barat. Basuki memprediksi, investasi yang harus dikeluarkan konsorsium akan naik hingga mencapai Rp 6,8 triliun.

Saat ini, pembahasan terkait adendum PPJT masih terus dilakukan antara pemerintah dengan badan usaha. PPJT tersebut akan menjadi payung hukum dalam ekseskusi perpanjangan tersebut.

"Ya harus (selesai pembahasannya tahun ini)," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com