JAKARTA, KOMPAS.com - Promosi beragam produk, terutama properti, yang menyasar generasi milenial, makin memenuhi ruang publik.
"Apartemen ini paling cocok untuk milenials. Harga terjangkau, cicilan murah, dekat LRT", atau "Generasi milenial, daripada uang habis untuk jalan-jalan, mending beli rumah. Tanpa DP, cicilan ringan".
Terbaru adalah perusahaan pelapis lantai dan dinding yang mamanfaatkan terminologi milenial dalam gelaran pamer bincang pada Jumat (21/9/2018) sore di Senayan City, Jakarta.
Penggelar acara, Taco Interior Products, memberi judul Desain Interior Magnet Menggaet Konsumen Millenials. Mentereng sekali bukan?
Baca juga: Hanya Bayar DP 5 Persen, Milenial Bisa Punya Rumah
Itu hanyalah sekelumit kampanye iklan, dan promosi yang digembar-gemborkan para pengembang properti, dan pelaku bisnis turunannya, demi memikat kalangan berusia 15 tahun hingga 35 tahun (untuk selanjutnya ditulis millenials).
Mengapa millenials diseret-seret dalam materi kampanye iklan dan promosi para pengembang, dan pelaku bisnis terkait properti?
Gampang sekali menjawab pertanyaan ini. Jumlah mereka lebih banyak, dan lebih seksi ketimbang generasi X, dan generasi baby boomers.
"Kampanye untuk millenials ini kami yakini efektif meningkatkan penjualan. Setelah mereka beli produk ini, dan puas, tentu akan merekomendasikannya ke teman-temannya melalui media sosial. Ini promosi efektif," kata Satria.
Demikian halnya dengan produk apartemen. Direktur PT Permata Sakti Mandiri Agus Susilo mengatakan, generasi milenial, terlebih pembeli rumah pertama atau first home buyer, potensial menambah pundi pendapatan perusahaan.
Baca juga: Apartemen Mewah Incaran Crazy Rich Indonesians
"Karena itu, kami membuat promos khusus untuk mereka, apartemen tanpa down payment (DP) dan cicilan ringan," kata Agus kepada Kompas.com, Sabtu (22/9/2018).
Millenials adalah generasi yang lahir kurun 1981 hingga 2000. Menurut Alvara Research Center yang mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah generasi ini akan makin tumbuh pada masa mendatang.
Pada tahun 2020, millenials akan sebanyak 83 juta jiwa atau 34 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 271 juta jiwa.
Mereka lebih memilih kos di rumah atau apartemen studio di tengah kota ketimbang menetap di pinggiran dan harus jadi komuter.
Baca juga: Crazy Rich Indonesians Beli Apartemen Rp 110 Juta Per Meter Persegi
"Millenials tidak suka membuang waktu di jalan hingga berjam-jam dari rumah ke kantor mereka," cetus dia.
Properti yang terintegrasi dengan transportasi publik macam commuter line, Transjakarta dan kelak MRT atau LRT, menuju central business district (CBD), ke bandara, atau ke tempat beraktivitas lainnya, adalah paling banyak dipilih millenials.
Ada pun harga properti yang bisa mereka jangkau adalah di bawah Rp 1 miliar, yakni serentang Rp 400 juta hingga Rp 700 juta.
Dengan asumsi pendapatan Rp 10 juta per bulan yang masih bisa terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang, properti tersebut hanya bisa dibeli dengan pendapatan ganda.
Maksudnya, masih sangat berat bagi milenial yang baru merintis karir dan hanya mengandalkan pendapatan sendiri untuk membeli apartemen di tengah kota.
Baca juga: Generasi Milenial Nyicil Rumah Meningkat Setiap Tahun
Jadi, kata Hendra, jika pengembang ingin menggarap pasar millenials, terapkan strategi kemudahan pembayaran seperti DP ringan, cicilan murah dan tenor yang panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.