JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah membuka opsi untuk menjadikan Jembatan Tol Surabaya-Madura (Suramadu) sebagai jalan nontol.
Bila opsi tersebut direalisasikan, masyarakat yang hendak melintasi jembatan tersebut tidak akan dikenai tarif alias gratis.
"Ada inisiasi kalau Tol Suramadu itu jadi nontol," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto di kantornya, Kamis (20/9/2018).
Baca juga: Perkembangan Konstruksi Jembatan Pulau Balang 58,23 Persen
Meski demikian, pemerintah masih memerlukan pembahasan yang lebih dalam. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan pengembalian investasi jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut. Termasuk, biaya pemeliharaan jembatan bentang panjang pertama di Indonesia itu.
"Mestinya kalau itu dibebankan menjadi nontol, kami harus pikirkan secara paralel bagaimana pemeliharaannya. Nah sekarang kan kita harus memelihara itu sejak umur dibangun," tambah Sugiyartanto.
Dia menuturkan, dibukanya opsi perubahan status tersebut bukan karena pembangunan kawasan Madura masih lambat. Namun, realisasi tersebut dapat menjadi salah satu faktor pendorong percepatan pembangunan.
Untuk merealisasikan opsi ini, ia mengatakan, dibutuhkan sebuah payung hukum yang melandasinya. Pasalnya, sejak awal fungsi jembatan ini sebagai jalan tol.
"Dalam proses menjadi nontol kan pasti ada perangkat hukum yang harus diterbitkan dan sekarang masih dalam pembahasan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.