JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang memberikan hak suaranya saat pemilihan ketua umum baru kian berkurang dalam setiap periode.
Pada 2015 lalu, saat Ahmad Djuhara terpilih sebagai Ketua Umum IAI, hanya 1.227 anggota yang memberikan hak suaranya.
Sementara, pada pemilihan tahap pertama tahun ini, hanya 1.022 orang yang memberikan hak suaranya.
Padahal, jumlah anggota IAI digadang-gadang mencapai 18.000 orang, baik yang aktif maupun tidak.
Baca juga: Akhir Pekan Ini, IAI Bakal Punya Ketua Umum Baru
"Masalah keanggotaan ini bisa jadi isu tersendiri. Intinya kalau masalah terjadi penurunan enggak juga," tampik Ketua Badan Sayembara IAI Larasati Wijaya menjawab pertanyaan Kompas.com, Senin (17/9/2018).
Ia mengatakan, masih ada pemilihan tahap kedua yang akan dilakukan secara elektronik (e-voting) pada 19-21 September mendatang.
Pada saat itu, ia berharap, jumlah anggota yang ikut berpartisipasi dapat lebih banyak. Meskipun mereka tak hadir saat kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) IAI XV di Bandung pada 22 September mendatang.
Dilakukannya proses e-vote, imbuh Laras, merupakan upaya DPP IAI untuk memudahkan proses pemilihan ketua umum baru.
Baca juga: Ini Profil Tiga Bakal Calon Ketua Umum IAI
Sebelumnya, proses pemilihan dilakukan secara manual, di mana harus ada partisipasi langsung dari anggota.
"Ini masih dalam rangka berproseslah untuk semua anggota itu bisa one man one vote dengan basis data firm," kata dia.
Untuk pemilihan kali ini, ada tiga nama yang menjadi kandidat calon ketua umum yaitu petahana Ahmad Djuhara, serta Ahmad Saifudin Mutawi dan Bambang Eryudhawan.
Baca juga: Terapkan E-Voting, Pemilihan Ketum IAI Lebih Canggih Ketimbang Pilkada
Ketiga kandidat tersebut terpilih setelah melalui proses pencalonan pada tahap pertama yang diikuti oleh tujuh bakal calon ketua umum.
Empat kandidat lain yang tidak lolos pemilihan tahap pertama, yaitu Muaz Yahya, Satrio Suryo Herlambang, Rizal Syarifudin, dan Mukoddas Syuhada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.