JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak pemilihan ketua umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) akan diselenggarakan di Bandung pada 22 September 2018.
Tiga kandidat bertarung memperebutkan posisi nomor satu di organisasi profesi arsitek tersebut, yaitu Ahmad Saifudin Mutawi, Bambang Eryudhawan dan calon petahana, Ahmad Djuhara.
"Di munas ini ada penghitungan suara untuk penentuan ketua umum baru," kata Ketua Munas XV IAI Robby Dwikojuliardi di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Baca juga: Ini Profil Tiga Bakal Calon Ketua Umum IAI
Ketiga kandidat tersebut terpilih setelah melalui proses pencalonan pada tahap pertama yang diikuti oleh tujuh bakal calon ketua umum.
Empat kandidat lain yang tidak lolos pemilihan tahap pertama, yaitu Muaz Yahya, Satrio Suryo Herlambang, Rizal Syarifudin, dan Mukoddas Syuhada.
Sebelum penghitungan suara, akan dilaksanakan debat kandidat yang diikuti oleh seluruh perwakilan anggota IAI.
Setelah itu, barulah dilakukan proses pemilihan tahap kedua dengan cara e-vote atau pemilihan elektronik.
Baca juga: Terapkan E-Voting, Pemilihan Ketum IAI Lebih Canggih Ketimbang Pilkada
"Kami masih berpegang pada sistem one man one vote. E-vote ini merupakan teknik untuk mempermudah. Karena pada periode lalu itu harus melalui bukti fisik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.