"Itu tergantung kebijakan Setneg. Bisa jadi nanti ada ASN yang MBR, rupanya KTP-nya di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), tapi kerja di Jakarta. Itu tergantung kebijakan pengelolanya," ujarnya.
Baca juga: Tertarik Menyewa Wisma Atlet? Cek Dulu Syaratnya...
3. Tarif JORR disesuaikan
Pemberlakuan integrasi tarif Tol JORR kembali menjadi pembahasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan perubahan tarif tol JORR, khususnya untuk kendaraan golongan I dan golongan V.
Tarif yang semula untuk golongan I sebesar Rp 34.000 akan diubah menjadi Rp 15.000, sedangkan golongan V dari yang tadinya Rp 94.500 berubah menjadi Rp 30.000.
Dengan demikian, ada penurunan tarif tol sebesar Rp 19.000 untuk golongan I dan penurunan Rp 64.500 untuk golongan V.
“Konsep integrasi bukan untuk menaikkan tarif, justru menurunkan. Tujuan integrasi itu untuk menurunkan biaya logistik,” ujar Basuki saat berkunjung ke ruas tol Bintaro Viaduct, Jumat (14/9/2018).
Baca juga: Tarif Tol JORR Disesuaikan
Wisma Atlet Kemayoran akan disewakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Penyewaan itu dimulai setelah ajang Asian Para Games 2018 digelar.
Adapun besaran uang sewa nantinya akan diatur oleh Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg), selaku pemilik lahan dan pengelola wisma itu nantinya.
Namun, bila merujuk pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun, besaran tarif sewa telah diatur.
"Setinggi-tingginya adalah sepertiga dari upah minimum provinsi (UMP)," kata Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Yusuf Hari Agung di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Untuk diketahui, UMP Provinsi DKI mencapai Rp 3.648.035. Itu artinya, maksimum biaya sewa Wisma Atlet yang dibebankan yakni sebesar Rp 1.216.011.
Baca juga: Sewa Tarif Wisma Atlet Kemayoran Hanya Rp 1,2 Juta Per Bulan
PT PP Urban fokus pada dua proyek rumah susun hak milik ( rusunami) yang sekarang sedang dalam proses pembangunan.
Selain Urban Town Serpong, satu proyek lainnya adalah Urban Town Karawang. Proyek rusunami ini dibangun atas lahan 2,8 hektar.
“Urban Town Karawang luasnya 2,8 hektar, lebih besar dari yang di Serpong. Ada delapan tower yang dibangun, terdiri dari sembilan lantai,” ucap GM Sales and Marketing Realty PT PP Urban Roosita Cindrakasih ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (13/9/2018).
Roosita menjelaskan, ada dua jenis hunian yang ditawarkan, yakni rusunami yang terdiri dari 1.288 unit dan apartemen hak milik (anami) yang dibangun sebanyak 2.350 unit. Secara keseluruhan, terdapat 3.638 unit di proyek yang berlokasi di Desa Sukaluyu, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, itu.
Varian tipenya terdiri dari Studio A 20,30 meter persegi, Studio B seluas 20,03 meter persegi, dan Studio Corner 22,12 meter persegi. Harga yang dipatok masing-masing sekitar Rp 178 juta, Rp 176 juta, dan Rp 196 juta.
Baca juga: Rusunami di Karawang Dibanderol Rp 170 Jutaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.