Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Kecanggihan Menara Kembar WTC

Kompas.com - 13/09/2018, 17:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Benturan dari pesawat komersial Boeing 707 atau DC 8 yang terbang dengan kecepatan 268 meter per detik telah dianalisa selama proses desain.

Dokumen tersebut juga melaporkan, benturan itu hanya akan mengakibatkan kerusakan kecil pada bangunan.

Namun pihak PANYNJ mengaku tidak ada dokumentasi mengenai analisis benturan pesawat terhadap bangunan WTC.

Lebih lanjut, tidak ditemukan bukti fisik mengenai kekuatan bangunan yang mampu menahan benturan tersebut.

Inovasi

Gedung WTC memiliki sejumlah fitur yang dianggap inovatif pada saat desain dan pembangunannya.

Fitur tersebut antara lain penambahan Framed Tube System. Fitur ini mampu menahan beban lateral. Dengan konsep ini, struktur eksterior bangunan mampu menahan kekuatan angin.

Selain itu, struktur bangunan mengadopsi teknik Deep Spandel Plates, dan Uniform External Column Geometery.

Sedangkan untuk menguji ketahanan bangunan terhadap kekuatan angin, kontraktor pembangunan mengadakan wind tunnel testing program di Colorado State University dan Nationa Physical Laboratory di Inggris.

Sedangkan untuk menahan bangunan dari terpaan angin, WTC dilengkapi dengan damper. Damper merupakan isolator atau peredam yang melindungi struktur dari guncangan.

Baca juga: Shanghai Tower, Bangunan Tertinggi dengan Damper

Keunikan lainnya adalah pada dinding bangunan. Dinding ini dilengkapi dengan talang logam lalu ditutup dengan lapisan gipsum.

Bangunan ini memenuhi klasifikasi bangunan Class 1B yang memerlukan struktur anti api.

Untuk memenuhi klasifikasi ini, struktur baja dilindungi dengan Spray-Applied Fire Resistive Material (SFRM).

Material ini memberikan perlindungan untuk baja dari panas api. Campuran SFRM disemprotkan ke struktur baja dengan ketebalan tertentu.

Tak hanya pada baja penopang, SFRM juga diterapkan pada balok dan penyangga lantai. Selain SFRM, panel gipsum juga digunakan sebagai salah satu material perlindungan saat terjadi kebakaran.

Penggunaan SFRM pada bangunan merupakan metode yang populer digunakan pada dekade 1960-an.

Baca juga: Dek Observatorium One WTC Dibuka Gratis Bagi Korban 11/9

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com