Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Calon Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 11/09/2018, 11:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peningkatan ruang dan bangunan di Indonesia semakin padat. Terbukti dengan banyaknya proyek pencakar langit yang terus bertambah.

Mengutip data dari Council of Building and Urban Habitat, Indonesia akan memiliki 5 bangunan pencakar langit tambahan dengan ketinggian lebih dari 350 meter.

Kelima bangunan ini masih dalam tahap pengusulan, dengan ketinggian menjulang antara 389 meter sampai 638 meter.

Selain itu, saat ini masih ada 8 proyek konstruksi dengan ketinggian lebih dari 250 meter, yang masih dalam tahap pembangunan. Empat di antaranya adalah:

Thamrin Nine Tower 1

Gedung yang dikembangkan PT Putragaya Wahana ini dirancang setingi 333,5 meter. Rencananya, bangunan ini akan memiliki 70 lantai dan akan rampung pada 2019 mendatang. Operasional bangunan sendiri akan dilakukan pada 2020.

Baca juga: Lima Gedung Tertinggi di Indonesia hingga 2020

Thamrin Nine Tower 1 berada di lahan seluas 5,2 hektar dengan luas bangunan 470.000 meter persegi.

Saat ini, bangunan yang masuk kategori supertall ini masih dalam tahap konstruksi. Proses pembangunan dimulai sejak 2014. Per Juli 2018, progresnya sudah mencapai 32 lantai.

Menurut Direktur Desain PT Putragaya Wahana Michael Winner, gedung ini dirancang hemat energi hingga 30 persen.

Nantinya Thamrin Nine Tower 1 akan menjadi hotel dengan 181 kamar dari Waldorf Astoria Hotels and Resorts sekaligus perkantoran.

Daswin Building

Daswin Office Tower.Dokumentasi Windas Development Daswin Office Tower.
Bangunan perkantoran Daswin Building ini dirancang seluas 143.200 meter persegi dan menempati lahan seluas 1,6 hektar. Mengutip data CTBUH, proses konstruksi bangunan ini sudah dilaksanakan pada 2018. 

Menurut data Kompas.com, Daswin Tower akan memiliki 50 lantai, dengan 42 lantai difungsikan sebagai ruang kantor, 3 lantai sebagai ruang ritel, 14 lantai area parkir, serta 1 lantai ruang bawah tanah.

Gedung ini merupakan proyek kerja sama antara dua perusahaan Indonesia, The Gesit Companies dan Santini Group. Kedua perusahaan ini bergabung di bawah bendera PT Windas Development.

Indonesia 1 North Tower dan Indonesia 1 South Tower

Indonesia One North TowerChina Sonangol Indonesia One North Tower
Indonesia 1 North Tower dan Indonesia 1 South Tower dikembangkan oleh China Sonangol International dengan menggandeng biro arsitektur Mercurio Design Lab.

Baca juga: Para Taipan Pemilik Lima Gedung Tertinggi di Indonesia

Melansir situs China Sonangol, dua buah bangunan ini akan menyediakan ruang seluas lebiih dari 204.000 meter persegi, serta diproyeksikan rampung pada 2021.

Kedua bangunan ini akan memiliki ketinggian 303 meter. Meski terlihat identik, namun setiap bangunan memiliki perbedaan.

Indonesia 1 North misalnya, akan memiliki 64 lantai sedangkan kembarannya hanya mempunyai 60 lantai.

Bangunan kembar ini akan mengombinasikan fungsi hotel, apartemen, sekaligus perkantoran.

7Point8

Proyek 7point8 atau Sudirman 78 akan menampilkan dua menara. Satu di antaranya memiliki ketinggian 298 meter. Proses konstruksinya sendiri sudah dimulai sejak 2015, dan akan rampung pada 2020.

Bangunan ini berada di lokasi Central Business District Sudirman ini dirancang oleh Broadway Malyan.

Rencananya, Sudirman 78 akan menjadi ruang perkantoran, ritel, sekaligus hunian. Mengutip situs Sudirman7point8, pembangunan gedung ini akan menyediakan ruang perkantoran seluas lebih dari 4.600 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau