Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Baca: Kritikan Fahri Hamzah dan Kesuksesan Asian Games

Kompas.com - 11/09/2018, 09:42 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi mengenai kritikan Fahri Hamzah terhadap rehabilitasi rumah yang rusak akibat gempa bumi di Lombok menjadi salah satu berita yang wajib dibaca di kanal Properti Kompas.com pada Senin (10/9/2018).

Selain itu, kabar tentang penundaan sejumlah proyek infrastruktur yang masuk proyek strategis nasional dan kesuksesan bersama Asian Games 2018 juga merupakan artikel yang perlu diketahui.

Berikut ini daftar berita selengkapnya:

1. Kritikan Fahri Hamzah kepada pemerintah soal Risha di Lombok 

Tak kurang dari 167.961 unit rumah rusak akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya, beberapa waktu lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan verifikasi sementara terhadap 107.509 unit rumah yang rusak.

Hasilnya, 32.970 unit terindikasi rusak berat, 19.967 unit rusak sedang, dan 54.572 unit rusak ringan.

Pemerintah pun berencana merehabilitasi rumah yang rusak dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha). Namun, upaya tersebut justru dikritik Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Berita selengkapnya: Fahri Hamzah Kritik Pemerintah Soal Risha di Lombok

2. Penundaan proyek infrastruktur hingga tiga tahun 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin NasutionKOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution

Pemerintah berencana menunda sementara sejumlah proyek infrastruktur yang masuk proyek strategis nasional (PSN).

Penundaan tersebut dilakukan menyusul semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Saat ini per Senin (10/9/2018), 1 dollar AS = Rp 14.835. Adapun salah satu kriteria proyek yang bakal ditunda yaitu yang mengandung komponen impor tinggi.

Soal jangka waktu penundaan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan berbeda-beda untuk setiap proyek.

Berita selengkapnya: Bukan Dibatalkan, Proyek Infrastruktur Ditunda hingga Tiga Tahun

3. Jawaban Menteri Basuki terhadap kritikan Fahri Hamzah 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan materi saat Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) XVIII di Auditorium LIPI, Jakarta, Kamis (23/8/2018).Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan materi saat Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) XVIII di Auditorium LIPI, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan rumah instan sederhana sehat (Risha) di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tidak melibatkan kontraktor dan supplier (pemasok).

Basuki juga menjamin Risha akan dibangun secara swakelola dengan melibatkan masyarakat dan didampingi tim ahli dari Kementerian PUPR.

Kepastian tersebut disampaikan Basuki menanggapi kritikan dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat rapat konsultasi tindak lanjut penanganan gempa bumi NTB di Kompleks Parlemen, Senin (10/9/2018).

Berita selengkapnya: Dikritik Fahri, Ini Jawaban Menteri Basuki Soal Risha

4. Asian Games 2018 merupakan kesuksesan bersama 

Menteri PUPR Basuki HadimuljonoKompas.com / Dani Prabowo Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah bekerja sama dalam menyukseskan perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat.

Mereka yang diberi penghargaan antara lain perusahaan swasta, instansi pemerintah, perorangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Pemprov Sumatera Selatan, dan konsultan.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, kesuksesan Asian Games ke-18 tersebut merupakan prestasi bersama dan tidak boleh ada pihak yang mengklaim bahwa ini prestasi Pemprov DKI, Pemprov Sumatera Selatan, atau Kementerian PUPR.

Berita selengkapnya: Tak Boleh Ada yang Mengklaim, Asian Games Sukses Bersama

5. Rumah kontainer jadi solusi untuk lahan dan anggaran terbatas 

Rumah kontainerNine.com.au Rumah kontainer

Dengan keterbatasan lahan dan kemampuan untuk membeli, hunian yang terbuat dari kontainer bekas dapat menjadi salah satu alternatif.

Harganya terjangkau dan mudah didapatkan. Bahkan, di sejumlah negara, rumah kontainer telah menjadi salah satu tren hunian yang layak dipertimbangkan.

Brenda Kelly (36) dari Auckland, Selandia Baru, mulai membangun rumah kontainer pertamanya pada enam tahun lalu.

Kini, ia menjalankan bisnis IQ Container dan telah membangun lebih kurang tujuh rumah.

Berita selengkapnya: Rumah Kontainer, Solusi Lahan Sempit dan Anggaran Cekak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau